Pemkot Malang me-warning para pemukim di daerah aliran sungai (DAS) Brantas untuk lebih waspada terhadap bencana banjir dan tanah longsor selama turun hujan salah mongso tahun ini.
Sebab, dalam empat hari terakhir sudah ada lima kawasan yang longsor hingga merobohkan beberapa tembok rumah warga. Empat dari lima kawasan yang longsor berada di Kecamatan Kedungkandang, sedang satu lagi di Kecamatan Klojen. Empat kawasan di Kecamatan Kedungkandang yang longsor adalah di Jl Lembayung RT 11/RW 02 Kelurahan Bumiayu, Jl Muharto Gg VII dua titik meliputi RT 08 dan RT 09/RW 07, serta di belakang kantor Kelurahan Kedungkandang. Sedang satu titik longsor di Kecamatan Klojen terjadi di Kelurahan Kidul Dalem.
Keempat titik longsor di Kecamatan Kedungkandang telah ditinjau Asisten II bidang Pembangunan bersama camat dan kepala kelurahan, Jumat (17/9).
“Sepanjang DAS Brantas mulai Tlogomas hingga Gadang rawan bencana longsor. Apalagi, akhir-akhir ini sering turun hujan deras akibat salah musim,” kata Drs Parmin MSi, kemarin.
Diungkapkan Parmin, sejak turun hujan deras Sabtu (11/9) longsor terus saja terjadi di kawasan DAS Brantas. Di Jl Lembayung RT 11/RW 02, longsor mengakibatkan dua rumah warga ambrol. ”Tak ada korban jiwa, hanya tembok belakang dan kamar mandi kedua warga longsor ke sungai,” jelas Parmin.
Sedang longsor di Jl Muharto Gg VII RT 09/RW 07 merusak tembok belakang rumah Madra’i, 70. Di kawasan ini, plengsengan sepanjang 10 meter dengan ketinggian tujuh meter longsor pada Minggu (12/9). Tentang plengsengan longsor di belakang kantor Kelurahan Kedungkandang, menurut Parmin belum membahayakan bangunan kantor karena masih ada jarak berupa jalan. Karena itu, perbaikan plengsengan di belakang kantor kelurahan ini baru akan diusulkan 2011.
Soal bantuan bagi korban, Parmin akan berkoordinasi bersama satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait. ”Hasil tinjauan di lapangan kami laporkan ke wali kota. Bantuan bagi warga korban longsor sifatnya kemanusiaan,” katanya.
Kabag Sosial, Ir R Imam Santoso, menyatakan siap menyalurkan bantuan bagi para korban bencana alam. Sementara Asisten III Administrasi Umum, Drs Imam Buchori MSi, mengungkapkan besar dana tak terduga di APBD 2010 total Rp 10 miliar. Dari dana itu, Rp 9 miliar telah dikembalikan ke PDAM sesuai saran BPK, sehingga kini dana tak terduga, termasuk untuk antisipasi bencana alam, tinggal Rp 1 miliar.
Sumber: surya.co.id