
Anggota Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) berhenti membalas budi kepada partai pendukungnya. Pemberian balas budi diyakini mengurangi kualitas pemerintahan Jokowi, terutama di Kabinet Kerja.
“Cukup sudah Jokowi membayar hutang pada parpol, sekarang pilihlah menteri berkualitas,” kata pria yang biasa disapa Bamsoet itu di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (20/10/2015).
Jika hal itu dilakukan, Bamsoet berharap reshuffle jilid II yang diwacanakan, akan membawa perubahan baik di dalam pemerintahan. Bamsoet berharap, tenaga profesional dipilih lebih dulu ketimbang kader parpol.
“Saya berharap reshuflle dilaksanakan tapi bukan balas budi, harus sesuai kebutuhan pemerintah, berkualitas, cukup menteri KW 2 diberhentikan. Harus dipilih betul-betul menteri berkualitas,” tegasnya.
Terkait mencuatnya isu keinginan kader Partai Amanat Nasional (PAN) menduduki kursi menteri. Bamsoet menduga, Jokowi ingin membangun kekuatan baru di luar dua koalisi utama yaitu Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP).
“Kalau PAN masuk kabinet, presiden sedang bangun kekuatan baru di luar KMP-KIH, karena kami menilai Jokowi tidak nyaman ditekan KIH, sementara KMP bukan partai pemerintah, akhirnya rekrut PAN sebagai kekuatan baru,” duga Bamsoet.(okz)