Ada sekitar 2.000 lebih warga yang bermukim di kawasan Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara mengungsi ke Jambur Taras, Berastagi, Tanah Karo. Warga yang mengungsi akibat kepulan asap dari gunung Sinabung tersebut, mendapatkan bantuan melalui program Pertamina Peduli senilai Rp. 200 juta, yang meliputi bahan makanan, obat-obatan, perlengkapan kebutuhan mendasar bagi para pengungsi. Bantuan diterima langsung oleh Bupati Tanah Karo DD Sinulingga.
Bahan makanan yang diberikan seperti biskuit, air bersih, mie instant, serta obat-obatan (obat diare, obat ISPA dan obat lain yang relevan). Sedangkan perlengkapan mendasar yang diterima para pengungsi berupa masker, kain sarung, selimut, tikar, pakaian, dan perlengkapan MCK. Pertamina Peduli merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang difokuskan kepada kepedulian lingkungan dan bencana alam.
Selain memberikan bantuan kepada para pengungsi, Tim Pertamina Peduli juga mendirikan beberapa posko kesehatan di beberapa titik yang strategis. Tim Pertamina Peduli yang berasal dari Pemasaran Region I dan Geothermal Energi Area Sibayak, bahu-membahu memberikan bantuan dan pelayanan kesehatan kepada para pengungsi yang membutuhkan perawatan.
Menurut Asisten Community Development Pertamina Pemasaran Region I, Sudarman, dalam siaran persnya yang diterima SWATT Online– kontributor Medan, Rabu (1/9) bantuan yang diberikan adalah sebagai bentuk kepedulian Pertamina kepada sesama yang membutuhkan pertolongan, dan juga sebagai program Pertamina peduli kepada lingkungan sekitar.
Pada kesempatan itu, Bupati Tanah Karo, DD Sinulingga mengatakan walaupun kejadian letusan Sinabung bukan merupakan hal yang luar biasa, namun tetap tidak biasa dialami bagi masyarakat Tanah Karo. Mengingat sudah 400 tahun gunung tersebut tidak aktif. Walaupun tidak ada korban yang meninggal dunia akibat letusan, namun para pengungsi tetap membutuhkan uluran tangan pemerintah dan donatur.
Selain itu, Pertamina juga sudah mengantisipasi berbagai kemungkinan terkait letusan gunung tersebut. Mobilitas kendaraan yang tinggi, akan berpengaruh pada kebutuhan BBM, selain itu kemungkinan arus kendaraan dari dan menuju Karo juga akan meningkat.
SPBU di Kabupaten Karo diprioritaskan dalam pendistribusian BBM, termasuk SPBU yang berada di daerah penyangga, atau daerah tetangga seperti Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Dairi. Di Karo, ada 9 (sembilan) unit SPBU. Dengan skala prioritas, maka dari keseluruhan SPBU tersebut, SPBU yang ada di Kecamatan Kabanjahe dan Brastagi menjadi prioritas utama karena berdekatan dengan lokasi pengungsian dan pusat kota . Sejak Minggu dinihari pasokan sudah dioptimalkan dari suplai point Instalasi Medan Group. (mes)
Foto : Pertmaina