Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo bertemu dengan Menteri Belanda Urusan Eropa dan Kerjasama Pembangunan, Ben Knapen. Pertemuan itu membahas seputar rencana pembangunan bendungan raksasa di utara Jakarta.
“Kita sepakat untuk membuat proyek ini menjadi proyek bersama pemerintah dan privat sektor. Dalam pembuatan master plan pemerintah Belanda akan memberikan bantuan (dana), tentu kita akan menganggarkannya dalam APBD,” ujar Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo kepada wartawan usai pertemuan di Gedung Erasmuss Huis, Jl Rasuna said, Kuningan, Jakarta, Selasa (5/7/2011) malam.
Menurut pria yang akrab di sapa Foke ini, bantuan tersebut akan diberikan oleh Belanda setelah pembuatan master plan bendungan itu rampung digarap. Bendungan itu akan memastikan Jakarta bebas banjir rob pada masa yang akan datang.
“Yang jelas master plan nya akan kita buat secepatnya, segera setelah kita buat kesepakatan MoU. Jadi mudah-mudahan 50 tahun lagi Jakarta tidak kebanjiran lagi akibat rob,” ujar Foke sambil tersemyum.
Ben Knapen sendiri mengaku bahwa Belanda mau membantu pembuatan bendungan itu agar warga Jakarta lebih aman dan bisa meningkat perekonomian Ibukota. Bantuan akan diberikan secara bertahap, tetapi harus ada master plan dulu.
“Memang butuh uang yang banyak. Setelah master plan selesai kita lihat bantuan dari swasta dan umum,” ujar Ben.
Proyek bendungan raksasa ini di taksir akan menghabiskan milyaran euro dan pembangunannya akan memakan waktu hingga 20 tahun.
“Untuk menyusun masterplan butuh 4 juta euro, sedangkan pembangunan dari awal sampai akhir membutuhkan hingga beberapa miliar euro. Pembangunan dari awal sampai selesai sekitar 10-20 tahun karena ini merupakan proyek yang besar,” imbuhnya. |dtc|