
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Jakarta Raya mengancam akan menyerukan boikot Pemilukada DKI kepada seluruh warga ibu kota.
Hal ini terkait ditemukannya sejumlah kecurangan yang dilakukan para Calon Gubernur DKI maupun Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, dalam pelaksanaan Pemilukada.
“Seperti proses pencalonan kandidat dari jalur independent sudah terjadi kecurangan, di mana calon pasangan diharuskan mengumpulkan 470 ribu identitas sebagai pendukung,” ungkap Presidium BEM Jakarta Raya Roby Tri Wahyudi saat konferensi pers di kampus UNJ, Jakarta, Senin (18/6/2012).
Selain itu, tambah dia, kampanye hitam juga marak sebelum masa kampanye dimulai. Roby mencontohkan, spanduk bergambarkan pasangan calon Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli yang terpampang di area Pekan Raya Jakarta (PRJ).
“Sosialisasi yang dilakukan KPUD tidak progresif, kami menemukan sekira 40 persen penduduk Jakarta tidak tahu kapan Pemilukada berlangsung,” jelasnya.
Terkait hal itu, BEM Jakarta Raya mendesak KPU DKI untuk segera menuntaskan sosialisasi Pemilukada kepada seluruh warga Jakarta. “KPUD juga harus berani mengambil tindakan tegas dalam mendiskualifikasi para Cagub dan Cawagub yang terbukti melakukan pelanggaran,” tegasnya
KPUD dan Panwaslu juga diminta memberikan penjelasan ihwal seluruh peraturan dan sanksinya menyangkut teknis tahapan Pemilukada. (okz/sol)