Anggota Komisi I DPR dari Partai Demokrat Roy Suryo mengklarifikasi pernyataan Komunitas Akademisi Praktisi Informasi Teknologi Indonesia (KAPITI) atas tanggapan Roy mengenai penyebar SMS hoax. Roy pun mengimbau agar bersama-sama mencari pengirim pertama SMS hoax itu.
Berikut klarifikasi Roy Senin (30/5/2011):
- KAPITI mungkin belum membaca lengkap Analisis saya, maklum karena keterbatasan space tidak mungkin termuat seluruhnya. Ini sangat wajar karena Media Online bukan Jurnal.
- Penggunaan Fasilitas WEB2SMS tadi hanya salah satu contoh saja bahwa Nomor/ID bisa ditulis sesuai keinginan, mereka mungkin perlu membaca analisa kasus-kasus “SMS Penipuan” yang mengatasnamakan ‘INDOS@T’, ‘TELK@MSEL’ dan sebagainya yang mana menggunakan nama atau identitas (palsu) lainnya.
- Jadi sebenarnya kalau ada yang masih belum mengetahui bahwa Sender/Prefix itu bisa diganti-ganti, saya hanya bisa mengatakan: “Sebaiknya lebih mengedepankan Frame of Reference atau bahkan Field of Experience” sebelum mengemukakan pendapatnya, apalagi membawa-bawa nama organisasi semacam KAPITI dan sebagainya.
- Karena dengan melihat kondisi lapangan berdasarkan teknologi terkini, memang FAKTA-nya berbagai layanan seperti www.logicsms.net atau WEB2SMS yang saya sebut semalam memang sudah dimungkinkan melakukannya, tinggal mengisi Sender/Prefix sesuai keinginan kita (meski sekarang beberapa Provider mem-blocknya), tetapi masih ada yang ‘tembus’.
- Saya lebih menekankan bahwa si-RECIPIENT PERTAMA itulah yang harus dikejar, untuk membuktikan bahwa memang ‘ADA (?) yang menerima’ SMS bernomor PreFix +65 itu atau TIDAK. Karena rata-rata semua mengaku hanya mendapatkan hasil FORWARDING dari Teks yg menuliskan nomor +65xxx tersebut. Jangan-jangan memang nomor tersebut tidak pernah ada (hanya ‘ketikan’ penulis pertama) yang langsung disebar di SocMed (social media, red).
- Sekali lagi, saya justru menekankan perlumya RECIPIENT pertama ini tampil ke depan publik utk bisa diperiksa di Log SMS-in Originatingnya (pada CDR/Call Data Record-nya), karena benar-benar ada yang menerima SMS +65 semacam ini atau sebenarnya kabar adanya “SMS dari nomor +65xxx tsb” tidak pernah ada, semua hanya hasil forwarding dari diskusi antar SocMed.
- Kecuali memang ada RECIPIENT awal yang benar-benar bisa dibuktikan yang bersangkutan menerima SMS (langsung dari +6584393907 tersebut), bisa kemudian di-check dari mana traffic SMS tersebut berasal dengan menguji CDR-nya di Operator yang bersangkutan (on-net, off-net/lintas operator atau bahkan terkirim dari serverserver di Internet seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya). Hal seperti inilah yang bisa membantu bagaimana tracing selanjutnya kepada SENDER-nya.
- Saat ini yang diperlukan adalah mencari dan membuktikan Pengirim Pertama “SMS Hoax” tersebut, bukan justru saling comment tanpa solusi. Oleh karenanya kalau KAPITI memang berniat membantu Negara/Kepolisian, tentu Mabes Polri akan lebih terbuka karena mendapatkan masukan lebih banyak lagi, dibandingkan dgn analisa saya. Jakarta, 30/5 dini hari – KRMT Roy Suryo