Siapa yang tidak mengenal cokelat. Si manis yang lezat ini dapat membuat Anda merasa lebih baik, dan faktanya terus berkembang bahwa cokelat dapat membuat tubuh lebih baik, tentu saja, selama dalam batas kewajaran.
Peneliti di Boston dan Stockholm menemukan bahwa perempuan, dalam sebuah penelitian besar di Swedia, yang mengkonsumsi 1-2 porsi cokelat dalam seminggu, mengalami 32% risiko gagal jantung yang lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak makan cokelat sama sekali selama masa percobaan sembilan tahun.
Para wanita yang menyukai cokelat lebih sedikit, mengkonsumsi 1-3 porsi dalam sebulan, memiliki peluang gagal jantung hanya sebesar 26%. Tapi menariknya, para relawan yang memelihara konsumsi cokelat setiap hari, justru tidak mendapatkan manfaat perlindungan apapun, dan bahkan menunjukkan risiko jantung yang sama dengan mereka yang menjauhkan diri dari pengobatan.
Hasilnya, kata Dr. Murray Mittleman, penulis yang memimpin penelitian, menyoroti keseimbangan yang bagus antara manfaat kesehatan dan risiko kesehatan dari makanan sepadat kalori cokelat.
Kalori yang ditambahkan, yang dapat menyebabkan perubahan metabolik yang meningkatkan penyakit jantung, mungkin mulai menambah apapun manfaat yang flavonoid – senyawa yang ditemukan dalam tanaman cokelat – sediakan.
Dalam studi lain, para peneliti telah menunjukkan bahwa flavonoid dapat meningkatkan aliran darah dengan relaksasi pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah. Flavonoid, yaitu polifenol, juga dapat menghambat penggumpalan platelet, dan mengurangi peradangan, yang keduanya dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
Mittleman mencatat bahwa cokelat yang dijual di Eropa, di mana penelitian dilakukan, umumnya lebih tinggi kandungan biji cokelatnya daripada yang didistribusikan di AS, sehingga konsumen cenderung mengkonsumsi permen yang mengandung setidaknya 30% padatan cokelat. Hal tersebut memenuhi syarat sebagai cokelat hitam di AS, di mana kebanyakan pasar didominasi oleh cokelat susu yang kurang kaya flavonoid.
Dr. Linda Van Horn, juru bicara untuk American Heart Association dan profesor dari pencegahan penyakit di Universitas Northwestern, mencatat bahwa hasilnya mungkin mengecewakan bagi sebagian pecinta cokelat, terutama sejak studi sebelumnya menemukan bahwa konsumsi cokelat harian berhubungan dengan risiko penyakit jantung yang lebih rendah. Bagaimanapun juga, ia menunjukkan bahwa penelitian ini hanya mencakup gagal jantung, kelas yang lebih luas dari masalah jantung kronis dan tidak secara khusus pada serangan jantung. Namun, katanya, pesan untuk pecinta cokelat yang sadar kesehatan adalah tetap sama.
“Anda dapat menggabungkan sesuatu yang rasanya sama bagusnya dengan cokelat dalam batas wajar ke dalam diet sehat jantung. Dan pastikan itu mengandung kadar cokelat yang tinggi,” katanya seperti yang dilansir oleh satu penulis di blog time.com. (evy)
foto : victorianalpswinery