Cape Town – Kampung Macassar yang berada di Cape Town, Afrika Selatan semakin kaya dengan nuansa Indonesia. Saat ini satu program baru di kawasan tersebut adalah Rumah Tahfidz atau tempat menghafal Al Qur’an yang didukung lembaga dari Indonesia.
Saat ini setidaknya ada 30 anak dan orang dewasa yang rutin datang ke Rumah Tahfidz yang dikelola Program Pembibitan Penghafal Al Quran (PPPA) Daarul Qur’an Nusantara perwakilan Afrika Selatan tersebut. Kemampuan mereka dalam menghafal juga tergolong pesat.
“Ada yang baru mulai belajar menghafal, ada juga yang sudah hafal beberapa juz. Jadi bervariasi,” kata Muhammad Philander, salah seorang guru Rumah Tahfidz, Rabu (12/10/2011).
Antusiasme peserta didik untuk menghafal Al Quran, kata Muhammad, sangat menggembirakan. Hanya saja ada keterbatasan waktu. Mereka datang ke Rumah Tahfidz pada sore hari, setelah pulang dari sekolah. Selain itu para guru juga tidak bisa penuh waktu mengajar karena harus bekerja.
Ada rencana untuk menjadikan Rumah Tahfidz ini bisa dikelola secara penuh waktu, sehingga pagi, siang dan sore hari, peserta bisa datang dan melakukan kegiatan menghafal Al Quran dengan bimbingan guru-guru di sini.
Saat ini ada tiga guru yang rutin mengajar, yakni dirinya sendiri, kemudian ayahnya Shaheed Philander, keduanya lulusan Universitas Al Azhar, Mesir, serta beberapa guru paruh waktu yang bersedia mengajar secara sukarela jika memang waktunya luang. Sementara peserta didik umumnya anak-anak yang bermukim di sekitar kampung Macassar.
Rumah Tahfidz di Macassar tersebut merupakan salah satu dari dua program yang digagas PPPA Daarul Qur’an di Afrika Selatan. Masih di kawasan Cape Town juga, persisnya di Belgravia, Athlone, ada kegiatan pengenalan dasar Al Quran kepada anak-anak. Mulai dari belajar membaca, menulis, dan juga menghafal Al Quran surah-surah pendek. |dtc|