Deg-degan, begitu setiap melihat perlintasan kereta api di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, ini. Perlintasan di dekat Pasar Minggu ini sempit, dilalui ratusan pemotor dua arah. Bahkan KRL mengalah bila keruwetan di perlintasan belum bersih.
Pantauan detikcom pada Senin (10/2/2014) dari Stasiun Pasar Minggu, Jakarta Selatan, KRL Commuter Line sempat berhenti karena kendaraan 2 arah dari arah Kalibata maupun dari arah Pasar Minggu masih padat memenuhi rel kereta.
Saat naik dalam Commuter Line pun, sebelum memasuki Stasiun Pasar Minggu, KRL berhenti sejenak sekitar 5 menit atau lebih.
Dari dekat, lintasan rel dekat Stasiun Pasar Minggu ini memang semrawut. Tak ada polisi mengatur, hanya warga biasa atau istilahnya disebut ‘Pak Ogah’ mengatur di perlintasan. Lebar jalan yang cuma 5 meter di samping parkiran Stasiun Pasar Minggu menambah semrawut. Motor biasanya mengular hingga Jalan Raya Pasar Minggu. Ditambah, palang pintu perlintasan tidak menutup sempurna karena membeludaknya kendaraan ini.
Beberapa waktu lalu terjadi kecelakaan di perlintasan kereta Pondok Betung, tepatnya 9 Desember 2013, karena kondisi lalu lintas yang serupa, kendaraan semrawut dua arah. Pada 23 Desember 2013 lalu, lalu lintas di perlintasaan KA ini dibuat satu arah demi keamanan dan keselamatan. [dtc]