Program pembangunan ‘Desa Peradaban’ di Jawa Barat dipastikan tidak akan selesai tahun ini. Sebab, Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Desa (BPMPD) Jawa Barat sendiri selaku penanggung jawabnya masih menunggu kematangan program tersebut.
Kematangan yang dimaksud adalah kematangan dari seluruh manajemen dan sistem yang akan digulirkan, seperti peraturan gubernur, termasuk juga kesiapan masyarakat dalam melaksanakannya.
“Ini kan baru dilaunching September kemarin, jadi perlu dimatangkan betul sehingga hasilnya memuaskan. Apalagi kami melaksanakan program ini pertama kalinya,” kata Kepala BPMPD Jawa Barat, Dadang Muhammad usai membuka Pelatihan Tenaga Pendamping Program Desa Mandiri Dalam Perwujudan Desa Peradaban di Bandung, Kamis (9/12).
Menurutnya, untuk menunjang efektivitas pelaksanaan program tersebut, pihaknya menugaskan pendamping untuk masing-masing desa sebanyak tiga orang. Para pendamping itu nantinya akan mengawasi, mengontrol proses pelaksanaan, , melaporkan progress, dan mengoreksi pelaksanaan secara total. Sedangkan desa yang memperoleh bantuan pemerintah senilai Rp 1 miliar itu sebanyak 100 desa yang tersebar di 17 Kabupaten/Kota di Jawa Barat.
Bantuan itu nantinya diperuntukkan kepada pembangunan infrastruktur desa, seperti pembangunan jalan, gedung posyandu, dan jembatan, serta non-infrastruktur, seperti pembangunan badan usaha milik desa (Bumdes). “Tapi saat ini, baru tiga desa yang sudah dievaluasi,” tambah Dadang.
Tiga desa tersebut adalah Desa Cibeureum Sumedang, Desa Gandawesi Majalengka, dan Desa Bode Lor, Cirebon. Dari hasil evaluasi, program Desa Peradaban di tiga desa tersebut sudah membangun gedung serbaguna, pasar desa, dan pengembangan teknologi tepat guna yang dilakukan karang taruna. “Monev (monitoring dan evaluasi) untuk sisanya akan dilaksanakan minggu depan,” jelasnya.
Sementara pencairan dana bantuan sebesar Rp 1 miliar itu tidak dilakukan sekaligus, tetapi dilakukan secara bertahap. Menurutnya, saat ini semua desa yang mendapatkan program tersebut sudah menerima kucuran dana 60 persen atau sebesar Rp 600 juta. Sedangkan sisanya, rencananya akan dikucurkan pada bulan ini. “Target kami pada tahun ini, semua anggaran sudah dikucurkan. Hal itu agar tidak ada silva (sisa anggaran, red) pada tahun 2010 ini,” paparnya.
Pelatihan untuk pendamping tersebut diikuti 166 peserta. 102 peserta dari wilayah Priangan seperti Cianjur, Bandung, Sumedang, Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis, 44 peserta dari wilayah Purwakarta, seperti Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat. sedangkan 20 peserta lainnya sebagai koordinator dari Pemerintah Propinsi Jawa Barat sendiri.
Sumber: republika.co.id