
Minimnya perawatan, pengawasan serta penempatan yang kurang tepat, membuat banyak halte di Jakarta Barat saat ini kondisinya memprihatinkan.
Seperti halte SMAN 57 Jakarta yang berada di Jl Kedoya Raya, Kebonjeruk di mana bagian atapnya yang terbuat dari lempengan besi sudah banyak yang bolong dan berkarat. Alhasil, warga yang menggunakan halte itu kerap kepanasan saat cuaca tengah terik dan kebasahan saat cuaca tengah hujan.
“Halte ini seperti tidak berguna lagi. Karena atapnya banyak yang bolong. Jadi, kalau cuaca sedang panas ya kepanasan. Tapi kalau sedang hujan, ya kehujanan,” ujar Asmi (15), siswa SMAN 57 Jakarta seperti dinukil BeritaJakarta, Selasa.
Lain halnya dengan Sucipto (45), pedagang rokok yang mangkal tak jauh dari lokasi halte itu menuturkan, kerusakan yang dialami halte tersebut sudah berlangsung sejak tiga tahun lalu. Ironisnya, hingga kini, kondisi halte terkesan dibiarkan karena tak kunjung ada perbaikan dari instansi terkait. “Sejak tiga tahun lalu sudah rusak. Ironisnya, sampai sekarang belum juga diperbaiki,” katanya.
Kondisi yang sama juga terlihat di halte yang terletak di Jl Peta Selatan, Kalideres atau tepatnya di depan Kantor Imigrasi Jakarta Barat. Atap halte itu juga terlihat banyak yang bolong serta besi penyangganya yang sudah berkarat. Lalu, halte di Jl Outer Ring Road, Rawabuaya atau tepat di dekat Pasar Sentra Kaki Lima Rawabuaya. Karena lokasi keberadaan halte yang tidak tepat, menyebabkan halte itu jarang digunakan masyarakat. Alhasil, kondisinya kini nyaris tertutup rumput dan ilalang.
Staf Bagian Sarana dan Prasarana, Sudin Perhubungan Jakarta Barat, Hidayat kepada pers mengakui, jika di wilayahnya banyak terdapat halte yang saat ini kondisinya kurang terawat. Seperti halte yang terdapat di depan SMAN 57 Jakarta. “Untuk perbaikannya, kami telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, mengingat anggaran yang kami miliki tidak cukup untuk memperbaiki halte-halte yang rusak tersebut,” kata Hidayat.
Secara keseluruhan, dikatakan Hidayat, di wilayahnya terdapat sekitar 130 halte. Sayangnya, ia tidak mengetahui jumlah halte yang rusak di Jakarta Barat. “Kalau ditanya berapa yang rusak, kami belum memiliki datanya karena memang belum dilakukan pendataan. Tapi, dari anggaran tahun ini, kami sudah memperbaiki sedikitnya 15 halte,” tandasnya.(bj/sol)