Tiga pelaku pengeroyokan, Guntur (17), Aris (19) dan Mulyadi (19) seluruhnya buruh lepas di pelabuhan Semayang mengaku tak memiliki dendam terhadap Joko Wibowo (16) warga Jalan Blora II, yang dikeroyoknya hingga wajahnya lebam dan hidung mengucurkan darah.
Awal permasalahan terjadi pada Mulyadi, sedangkan Guntur dan Aris hanya ikut membantu sesama teman karena teman mereka ada yang punya masalah. Kepada petugas penyidik, Mulyadi mengaku baru kali pertama mengenal Wibowo saat di lokasi kejadian café puncak Gunung Kemendur. “Pengakuannya dia baru kenal dan sebelumnya tak punya masalah.
Emosi pelaku muncul ketika dia dilihat oleh korban kemudian korban mengeluarkan perkataan kasar,” terang Kapolsek Kawasan Pelabuhan Semayang AKP Kifli S Supu, kemarin. Masih keterangan Mulyadi pada penyidik, mereka saat mengeroyok korban tak menggunakan benda maupun alat.
Sebab, penyidik melihat kondisi luka wajah leban korban, menduga para abg ini memukuli menggunakan benda tumpul. “Sementara tak terbukti mereka pakai benda. Ketiganya sudah jalani pemeriksaan, korban juga kami mintai keterangannya. Para pelaku mengeroyok kemudian memukuli dengan tangan kosong pada wajah korban,” ujar Kifli.
Malam itu Joko bersama tiga orang rekannya mengendarai sepeda motor melintas. Tatapan mata Joko tertuju pada Mulyadi bersama Aris berdiri di pinggir jalan. Lantas, Joko berteriak mengelaurkan perkataan kasar. Karena merasa tak punya salah dan mengenali korban, Mulyadi bersama Aris mengejarnya. Dua temannya berhasil kabur, dua lagi termasuk korban berhasil ditangkap.
Joko pun jadi bulan-bulanan, sedangkan teman Joko tak dipukul. “Kondisi luka lebam Joko sudah berangsur pulih, visum sudah dilakukan tinggal mememeriksanya sebagai saksi korban,” imbuhnya. Seperti diberitakan, para remaja ini main keroyok terhadap orang yang baru mereka kenal melintas di jalanan, Minggu (17/10) malam lalu sekira pukul 21.15 Wita di kawasan Gunung Kemendur Pelayaran Balikpapan Selatan.
Kejadiannya tak jauh dari café puncak. Ketiga ABG tersebut kesehariannya bekerja di pelabuhan Semayang. Diringkus anggota unit Reskrim Polsek Kawasan Pelabuhan Semayang kurang lebih empat jam setelah kejadian di rumahnya masing-masing.
Aksi pengeroyokan tersebut dilaporkan oleh warga sekitar tkp melalui telepon ke markas Polsek Kawasan Pelabuhan Semayang. Sejumlah petugas yang sedang melakukan pengamanan di lapangan Merdeka langsung mendatangi lokasi kejadian.
Hanya saja, karena kondisi jalanan berbukit dan tak luas, membuat petugas berseragam dinas itu terpkasa berlari naik ke atas bukti. Mengingat lokasi tempat nongkrong kawula muda berada di bagian puncak Gunung Kemendur dimana terdapat pula café.
Sumber: metrobalikpapan.co.id