Warga Air Hitam, RT01/RW01, Desa Peniti Luar, Kecamatan Siantan, Kabupaten Pontianak, Sabtu (14/8) pagi gempar. Mereka terkejut dengan tewasnya Hin Jun Nyan alias Ew Nyan Ku alias Akku (48) dalam peristiwa perampokan pukul 05.00 WIB. Penjual semangka ini terkena tikiman di dada saat terjadi perkelahian dengan perampok.Informasi yang dihimpun Pontianak Post di lokasi kejadian terungkap pelaku diduga dua orang dengan menggunakan sepeda motor. Keduanya memakai helm standar. Satu orang masuk dari samping dan berusaha menodong Desi Susianti (25) yang sedang mencuci. Kaget lantas berteriak, membuatnya suami Bujang Kho (28) keluar dari kamar.
Kemudian terjadi perkelahiaan antara Bujang Kho dengan pria yang tidak dikenal ini. Pelaku ketika itu menggunakan senjata tajam. Akku yang berada di dalam kamar mendengar perkelahian itu. Dia segera bergegas keluar untuk membantu puteranya. Pelaku lain yang berada di luar kemudian masuk ke dalam rumah. Turut berusaha membantu rekannya. Dia membabi buta dengan mengibaskan senjata tajam. Bujang Kho terkena sayatan sehingga mengucurkan darah segar. Akku juga tidak bisa berbuat banyak melihat perampok bersenjata tajam. Bahkan mendapat tusukan tepat di atas susu dada kiri. Selain itu juga mengalami luka dibagian belakang dan lainnya. “Tusukan bagian dada itu yang membuat Pak Akku mati,” kata warga. Sedangkan Bujang Kho, pagi kemarin langsung dilarikan ke RSU St Antonius Pontianak karena luka sayatan dibagian tubuh. Desi Susianti istri Bujang, juga mengalami luka-luka.
Kapolres Pontianak AKBP Andi Fairan S.IK menjelaskan, kasus itu sedang dalam penyidikan. “Kita mendapat gambaran awal, apakah kasus itu saling berkaitan dengan kejadian dua buan sebelumnya,” kata dia di TKP menjawab Pontianak Post, kemarin. Dua bulan lalu ada penyerangan yang dilakukan lima orang terhadap Akku dan anak-anaknya. Namun kasus ini dianggap selesai setelah Akku dan keluarnya memenuhi permintaan kelima orang tersebut. “Semuanya sudah selesai dan damai. Karena Pak Akku membayar permintaan mereka,” sebut Ny Jumbrie, salah satu anggota keluarga.Dijelaskan Kapolres, pihaknya akan sulit mengungkap, jika pelaku adalah orang luar. Mereka melakukan aksi perampokan, setelah itu langsung kabur. “Kalau memang ada kaitan dengan kasus yang lalu, diharapkan akan ada petunjuk,” jelasnya. Namun demikian, Andi Fairan sudah memerintahkan penyidik untuk bisa mencari jejak pelaku dari olah TKP.
Andi mengakui korban Akku adalah pemerhati masalah keamanan di daerah Air Hitam. “Saya begitu terima informasi dari Kapolsek Jungkat AKP Antonni Pelamonia langsung meluncur kelokasi,” kata Andi Fairan yang hadir bersama Ketua DPRD dan Dandim Mempawah yang masih berpakai pramuka usai mengikuti HUT Pramuka yang dipusatkan di Segedong.Kapolres berharap, hasil olah TKP dan keterangan beberapa saksi akan ada titik terang. “Karena sudah jam 05.00 pagi kan sudah terang tanah. Setidaknya saat pelaku melarikan diri dengan motor, ada yang melihat untuk memberika informasi kepada petugas,” kata dia.
Saksi mata, sekaligus korban perampokan, Bujang Kho (28) menuturkan, peristiwa perampokan berlangsung sangat cepat. Ia menyadari kediamannya dimasuki tamu tak diundang ketika mendengar suara gaduh. Mendengar itu, dia langsung keluar dari kamar. Rasa kantuk dilawan untuk memantau situasi. Alangkah terkejut Bujang, orang yang tidak dia kenali telah menodongkan pisau ke leher Desi Susianti alias Atik, istrinya. Ia segera bertindak. Mengambil langkah untuk menyelamatkan istri. Namun perampok lebih sigap. Usaha Bujang dilumpuhkan kawanan rampok. Bacokan senjata tajam menghujami tubuhnya. Akibat bacokan, dia mengalami luka serius di sekujur tubuh. Antara lain dibagian kepala, kedua telapak tangan dan rusuk sebelah kanan.
Ada enam penghuni di rumah saat itu. Ketika dua kawanan perampok menyelinap masuk sebagian penghuni masih dalam keadaan terlelap. “Di rumah ada istri, anak, kedua orangtua dan ipar saya,” kata Bujang menjelaskan. Ia menambahkan, bapaknya ditusuk perampok ketika ingin berusaha menyelamatkan dirinya. Kasat Reskrim Polres Pontianak Ajun Komisaris Temmang Nangro menambahkan Akku yang keluar dari kamar berusaha membantu anaknya. “Akku keluar ingin menolong. Korban sempat bergumal dengan salah satu kawanan perampok, sebelum terkena tusukan tepat mengenai jantung. Korban sempat dilarikan ke RS Jungkat, namun nyawanya tidak tertolong,” ujar Kasat.
Menurut Temmang, keterangan saksi menyebutkan perampok masuk lewat pintu belakang. I’in (25) ipar Bujang, kali pertama memergoki aksi kawanan perampok.
Kasat menambahkan, ketika bertemu Iin perampok langsung berusaha merampas kalungnya, tapi gagal. Karena Iin berusaha melawan dan berteriak. Dari olah TKP, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa jam tangan, dua buah sarung pisau, sebuah pisau berukuran panjang milik kawanan perampok. Darah yang menempel di pisau dijadikan sample oleh polisi untuk pembuktian. Diduga darah pelaku ikut menempel di pisau yang diamankan. “Kasus ini masih dalam penyelidikan, mudah-mudahan dari sampel darah bisa kita ketahui pelakunya dan bisa terungkap,” kata Kasat ditemui di RSU Antonius.
Sumber: pontianakpost.com