DPR menyesalkan terjadinya bentrok antara TNI dengan warga Kebumen. Panglima TNI didesak menghukum aparat TNI yang menembak sejumlah warga dalam bentrokan itu.
“Dewan sangat menyesalkan kejadian di Kebumen dan meminta Panglima TNI harus menjatuhkan hukuman setimpal. Dalam waktu dekat setelah reses Komisi I DPR harus meminta klarifikasi panglima TNI dan KSAD menyangkut masalah ini,” ujar Wakil Ketua DPR, Pramono Anung, kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (18/4/2011).
Menurut Pram, Panglima TNI harus kembali mengevaluasi kualitas komunikasi TNI dengan warga. Karena penembakan oleh aparat TNI kepada rakyat bukan tempatnya.
“Komunikasi TNI dengan rakyat kurang baik. Dalam kasus penembakan di Kebumen terlihat TNI masih terburu-buru seharusnya TNI tidak melakukan penembakan walaupun dengan peluru karet,” keluh Pram.
DPR pun akan mengusahakan lahan berlatih TNI tersebut diperjelas statusnya. Karena harus melalui forum komunikasi dengan masyarakat.
“Kita harus memberikan perlindungan kepada TNI. Kalau itu memang lahan milik TNI maka ruang dialog ini yang disampaikan. Harus juga ada keputusan hukum dari pemerintah supaya masyarakat tidak terombang-ambing,” tandasnya.
Bentrokan yang terjadi antara warga desa Setro Jenar, Kecamatan Bulus Pesatren, Kebumen, Jawa Tengah, Sabtu (16/4/2011), dengan oknum TNI AD berakibat 4 warga mengalami luka tembak. Keempat warga tersebut langsung dilarikan ke RSUD Kebumen. |dtc|