
Pasukan keamanan di sebelah timur Arab Saudi telah menindak para demonstran di kota Qatif, yang menewaskan dua orang dan sedikit 20 orang terluka, setelah seorang pemimpin Syiah ditembak dan ditangkap, kata aktivis.
Ratusan pengunjuk rasa dilaporkan telah turun ke jalan pada hari Minggu setelah Sheikh Nimr al-Nimr, seorang ulama Syiah terkemuka dan aktivis anti-pemerintah, dikejar, ditembak dan ditangkap saat mengemudi mobil menjelang Subuh, kata aktivis hak asasi manusia Hussain al-Alk sebagaimana dinukil Al Jazeera.
Alk mengatakan Nirm ditangkap sekitar pukul 4 sore, dan selepas salat Isya ia menyerukan demonstrasi massal.
Protes di kota itu adalah terbesar sejak November dan Desember, di mana sedikitnya enam demonstran ditembak dan tewas, kata Alk. Ia mengatakan bahwa ia percaya pemerintah sedang diminta oleh Sunni untuk meningkatkan tekanan pada oposisi Syiah.
“Selama periode ini … pidato-pidato Sheikh Nimr sangat kritis, dan dia selalu menyerang pemerintah, tetapi bulan lalu nampaknya pemerintah semakin khawatir,”‘kata Alk.
Pejabat kantor berita Saudi Press, mengatakan Nimr ditangkap setelah ia dan para pengikutnya baku tembak dengan pasukan keamanan dan menabrak kendaraan polisi. Dikatakannya, Nimr ditembak di paha dan dituduh menghasut kerusuhan di Provinsi Timur yang kaya minyak.
Syiah kata Alk, menurut International Crisis Group berjumlah 2 juta orang di Saudi. Mereka sangat sulit menduduki jabatan tinggi di pemerintahan dan militer.
Laporan awal penangkapan Nimr, yang menyebar secara online pada hari Minggu, mendorong demonstrasi di desa Awamiya, di mana Syiah bentrok dengan pasukan keamanan beberapa kali sejak awal tahun lalu, kata Tawfiq al-Seif, pemimpin masyarakat.
Para aktivis dari Provinsi Timur, memposting gambar online Nimr berjanggut abu-abu dalam kendaraan tertutup dan dibalut selimut putih yang berlumuran darah bersama seorang pria berseragam yang tidak dapat diidentifikasikan
Seorang jurubicara kementerian dalam negeri tidak bisa dimintai komentarnya setelah beberapa kali Reuters mencoba menghubungi via handphone.| Al Jazeera.