
AKHIR pekan lalu, militer Israel mengintensifkan agresi mereka ke Jalur Gaza, Palestina. Setelah hanya serangan udara, tentara Israel mulai menjejaki pesisir Gaza. Padahal, kutukan atas kebiadaban Israel menggema di seantero dunia.
Pada Sabtu sore waktu setempat atau Minggu (13/7) waktu Indonesia, selama sekitar dua jam, Gedung Putih–pusat pemerintahan Amerika Serikat (AS) di Washington–dipenuhi demonstran yang mengutuk agresi Israel ke Gaza. Mustafa Hawa, salah seorang keturunan Palestina yang kini menjadi warga negara AS, mengacungkan poster bertulisan `Let Gaza Live’ ke arah Gedung Putih.
“Kami hanya ingin suara kami didengar,“ ujar Hawa, “orang-orang berpikir kami (warga Palestina) adalah teroris semua. Kami bukan (teroris). Ada banyak anak-anak yang tanpa alasan telah terbunuh (akibat roket Israel ke Gaza).“
Mustafa dan para demonstran menuntut AS menekan Israel untuk menghentikan aksi militer yang telah mengorbankan ratusan warga sipil, termasuk anak-anak. Iman Potter dari Virginia membawa foto anak-anak Palestina yang terluka akibat agresi Israel pada 2008. Di foto-foto itu ia membubuhkan tanda tangan.
“Saya masih memiliki tanda tangan ini karena hal yang sama masih terjadi. Tidak ada yang berubah.
Mereka (Israel) masih membunuh,“ kecam Potter yang datang bersama putri dan dua cucunya di depan Gedung Putih. Sehari sebelumnya, para warga Palestina-Amerika itu melakukan unjuk rasa di Kedutaan Besar Israel untuk Amerika.
Menuntut PBB
Ribuan orang mengikuti aksi solidaritas Palestina juga terjadi di berbagai negara Eropa, seperti London, Paris, dan Oslo. Lebih dari 4.000 orang di Sydney, Australia, menuntut PBB bertindak untuk menghentikan agresi militer Israel.
“(Aksi Israel) ini melanggar hukum-hukum PBB, tetapi PBB tidak melakukan apa pun. Itu alasan kami di sini untuk membuat dunia sadar ada ketidakadilan yang sedang terjadi. Anda tidak bisa duduk dan mengabaikannya begitu saja,“ tukas Kiltom Al-Tobi, 25, warga Merryland.
“Dari New York sampai Afrika Selatan, Oslo, dan London, kami berdiri atas nama solidaritas melawan kekejaman di Gaza,“ ujar Damien Ridgewell, salah satu koordinator aksi solidaritas Palestina di Sydney. Paus Francis memimpin ribuan orang di Alun-Alun Santo Peter, Vatikan, untuk mengheningkan cipta bagi korban dan perdamaian di Gaza. Ia menilai kekerasan telah mengalahkan upaya perdamaian Palestina-Israel.
Aksi mengutuk serangan Israel ke Gaza juga terjadi di berbagai kawasan Indonesia, kemarin.
Di Banda Aceh, ratusan warga menggelar solidaritas terhadap rakyat Palestina di halaman depan Masjid Raya Baiturrahman.
Aksi itu diikuti Wali Kota Banda Aceh Illiza Saaduddin dan anggota DPRA. Demonstrasi terhadap Palestina juga berlangsung di Bundaran Hotel Indonesia dan Kedutaan Besar AS, Jakarta. (medi)