
Menjadi seorang tenaga pengamanan (security) di Plaza Medan Fair sebenarnya bukan impian dari Eva Lastri,yang sejak kecil bercita-cita menjadi seorang Polisi Wanita (Polwan). Akan tetapi cita-cita itu kandas karena sesuatu hal.
Namun, kegagalan rupanya tidak membuat semangat ia menjadi surut untuk berkarya di bidang pengamanan. Hingga akhirnya, kata Eva Lestari, ibu nya menyuruh agar ia ikut test menjadi security yang tugasnya tak jauh berbeda dengan Polwan, yang menjaga pengamanan dan ketertiban umum.
Sejak Juni 2010, Eva bergabung dengan Security Phisik Dinamika (SPD) dan ikut test di Jalan Sei Putih Medan. Menjalani masa pendidikan selama 6 bulan, Eva banyak mendapat pelajaran tentang cara kerja seorang tenaga pengamanan (security). Mulai dari masalah disiplin, cara kerja, cara mengatasi masalah serta pelajaran lainnya. Selama mengikuti pendidikan, peserta pelatihan hanya dibolehkan pulang pada hari Sabtu dan Minggu malam sudah harus masuk pemondokan.
“Sampai hari ini, saya terus belajar untuk menambah wawasan di bidang pengamanan,” paparnya kepada SWATT Online di Medan, Selasa (2/8).
Anak ketiga dari lima bersaudara ini sudah menjalani profesinya sebagai tenaga pengamanan di SPD dan ditempatkan di Plaza Medan Fair selama satu tahun 2 bulan. Selama itu pula, Eva sudah banyak mendapatkan pengalaman.
“Suka duka menjadi seorang tenaga pengamanan sebenarnya lebih banyak sukanya. Karena bisa bertemu dengan banyak orang dan banyak teman. Dukanya, kalau ada masalah atau kasus, kita semua akan merasa bertanggunggjawab untuk mencari pemecahannya,”tandasnya. (mes).