
Penghentian evakuasi korban pesawat komersial SSJ 100 yang jatuh di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, tidak mempengaruhi pencarian alat perekam data penerbangan (flight data recorder) yang belum ditemukan.
“Penghentian evakuasi korban pesawat Sukhoi Superjet 100 tidak mempengaruhi pelaksanaan pencarian FDR yang belum ditemukan,” kata Ketua Search Mission Coordinator (SMC) Musibah Sukhoi, Ketut Parwa, kepada pers, Jumat.
Menurut dia, pencarian FDR ini tidak ada sangkut-pautnya dengan penghentian evakuasi korban, walaupun demikian pihaknya sudah mulai menarik pasukan yang ada di lokasi jatuhnya pesawat, karena saat ini fokus utamanya mencari FDR.
Komandan Komando Resort Militer (Korem) 061/Suryakencana di Bogor, Kolonel (Inf) AM Putranto, mengatakan bahwa proses pencarian FDR akan dibantu pihaknya hingga alat itu ditemukan.
“Kami akan tetap melakukan pencarian FDR, dan pencarian akan dilakukan secara silih berganti oleh tim yang ditunjuk untuk melaksanakan tugas tersebut,” kata Putranto.
Memasuki hari ke sepuluh jatuhnya pesawat buatan Rusia pada Rabu (9/5), Badan Search and Rescue/SAR Nasional (Basarnas) mengevakuasi 37 kantong jenazah yang dikirim ke Halim Perdana Kusuma dari Cijeruk, Bogor, menggunakan helikopter.
Sejumlah barang milik para korban, seperti kartu pengenal, telepon seluler, dan laptop juga dibawa tim pencari dan penyelamat (SAR) dalam kantong jenazah.
ANT