Maskapai penerbangan, Garuda Indonesia mengurangi frekuensi penerbnagan Malang-Jakarta dari Bandara Abdurahman Saleh, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pengurangan ini tidak terkait penerapan sistem kendali operasi terpadu yang sempat mengacaukan jadwal terbang Garuda.
Ini semata-mata kebijakan kantor pusat Garuda Indonesia di Jakarta dengan mempertimbangkan kondisi cuaca yang cepat berubah dan ekstrim. “Mulai 15 November hingga 31 Desember kami hanya terbang sekali baik dari Malang maupun dari Jakarta, dari Malang jadwalnya pukul 09.15 dan dari Jakarta pukul 07.45 WIB,” kata Kepala Perwakilan Kantor Penjualan Garuda Malang, Kemas Nomadiar, Minggu (28/11/2010).
Sebelumnya, Garuda terbang dari Malang ke Jakarta setiap hari dua kali, yakni pada pukul 09.00 dan 14.00 WIB, serta terbang dari Jakarta ke Malang pada tiap pukul 9.00 pagi dan 12.00 siang.
Terkait asap Bromo, Kemas, mengatakan, secara umum penerbangan komersial dari Malang ke Jakarta melalui Lanud Abdulrachman Saleh, Kabupaten Malang, berlangsung aman dan lancar dan tidak terpengaruh oleh erupsi Gunung Bromo.
“Saat ini kami tetap menerbangkan penumpang dari Malang ke Jakarta dan dari Jakarta ke Malang, dengan tingkat keterisian penumpang rata-rata 85 persen,” ujarnya.
Manajer Distrik Sriwijaya Air, Muhammad Yusri juga mengatakan hal serupa. Ia menjelaskan, Sriwijaya masih menerbangkan penumpang sebanyak tiga kali, baik dari Malang maupun Jakarta. “Sriwijaya terbang dari Malang tiap pukul 08.35, 13.10, dan 14.15, serta terbang dari Jakarta tiap pukul 06.45, 11.15, dan 12.20 WIB,” katanya.
Hingga kini, penerbangan Sriwijaya masih aman sehingga tidak sampai harus mengurangi frekuensi atau menutup penerbangan. “Alhamdulillah “seat load factor” kami malah naik di kisaran rata-rata 95 persen dari sebelumnya antara 80 sampai 85 persen,” ujarnya.
Sumber: surya.co.id