
Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang juga Panglima TNI terpilih meminta Polda Sulewesi Selatan (Sulsel) profesional dan bisa mengungkap kejadian penyerangan terhadap dua anggota Kostrad oleh 20 orang tak dikenal (OTK) yang menewaskan Pratu Aspin Mallobasang dan membuat kritis Pratu Fatku Rahman harus diusut tuntas.
“Pembunuhan yang tidak ada saksi saja Polisi bisa mengungkap, apalagi ini di depan umum,” ungkap Gatot Minggu (12/7/2015).
Peristiwa maut ini terjadi saat kedua anggota Kostrad itu sedang membeli nasi kuning untuk makan sahur Minggu dini hari di areal parkir Lapangan Syekh Yusuf, Jalan Masjid Raya Sungguminasa, Sombaopu, Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel). Tiba-tiba saja 20 orang berambut cepak dan berbadan tegap mengeroyok dan menusuk dua anggota Kostrad itu.
Terpisah, Polres Gowa dibantu Polda Sulsel telah menggelar pra rekonstruksi di Tempat Kejadian Perkara (TKP), Minggu siang. Kapolres Gowa, AKBP Hery Marwanto menjelaskan, dalam pra rekonstruksi itu tidak ditemukan satu pun barang bukti.
Hery menjelaskan, saat ini sudah ada empat orang yang dimintai keterangannya. Satu diantaranya adalah tukang parkir di lokasi kejadian. Tukang parkir ini ditemukan tadi subuh membawa sebilah pisau dapur saat anggota polisi ke TKP.
“Status keempatnya masih saksi termasuk tukang parkir itu karena hingga saat ini belum ada hal yang membuktikan jika pisau itu ada keterkaitan dengan tindak pidana yang terjadi di lokasi kejadian,” ujarnya. mes