Aktivitas pelayaran kapal cepat dari Pelabuhan Merak, Banten menuju Bakauheni, Lampung, kembali dihentikan akibat cuaca buruk di Selat Sunda, Jumat (19/11). Ketinggian gelombang lebih dari 1,5 meter dengan kecepatan angin mencapai 15 knot. Menurut pihak PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Merak, kondisi ini dianggap berbahaya bagi aktivitas pelayaran kapal cepat yang biasanya hanya beroperasi di ketinggian gelombang kurang dari 1,5 meter.
Untuk sementara, seluruh aktivitas pelayaran penumpang kapal laut Jawa-Sumatra dialihkan menggunakan feri. Adapun ketiga armada kapal cepat yang tidak beroperasi disandarkan di perairan Mabak. Pihak ASDP Merak belum dapat memastikan kapan kapal cepat yang biasa mengangkut penumpang 400-700 orang per hari itu akan dioperasikan kembali.
Cuaca buruk juga membuat ratusan nelayan tradisional di perairan Merak dan Cilegon tidak melaut. Para nelayan takut melaut karena takut perahu mereka dapat terempas gelombang yang bisa mencapai ketinggian tiga meter. Untuk itu, mereka hanya memperbaiki jaring atau bagian perahu yang rusak hingga bisa kembali melaut.
Sumber: liputan6.com