Seorang gembong pencuri motor yang selama ini kerap beraksi dan meresahkan warga Kota Tepian, akhirnya berhasil diringkus. Dia adalah Arifin (27), seorang pemuda yang tidak memiliki tempat tinggal tetap.
Arifin ditangkap anggota Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Samarinda saat hendak menjual motor hasil curiannya, Minggu (7/11) malam lalu. Namun guna keperluan penyelidikan, penangkapan pemuda yang sekujur tubuhnya dipenuhi tato itu baru dibeber Kamis (11/1) kemarin.
Sementara ini di hadapan petugas, Arifin mengakui mengembat 6 motor. Sasarannya adalah motor merek Yamaha Jupiter atau motor merek baru lainnya. Namun sejauh ini, baru 4 motor yang disita petugas sebagai barang bukti. Dalam beraksi, Arifin menggunakan kunci model T untuk membuka kunci stang motor.
Setelah berhasil dihidupkan, motor dibawa kabur ke tempat aman. Di situ plat motor diganti. Selanjutnya motor dijual ke beberapa daerah terpencil di kawasan Kutai Kartanegara (Kukar).
Informasi yang dihimpun Sapos di Polresta Samarinda, sebenarnya Arifin sudah lama masuk dalam target operasi (T0) petugas. Pasalnya dari beberapa kali pencurian yang terjadi, korbannya selalu menyebutkan sempat melihat orang mencurigakan dengan ciri seperti Arifin.
Dari penyelidikan, Arifin kerap terlihat di daerah Sungai Kunjang. Untuk memancing Arifin keluar, petugas lantas berlagak hendak mencari motor murah.
Tidak tahu kalau yang mencari motor adalah petugas, Arfin mengajak bertemu di kawasan Tepian Mahakam di Jl Slamet Riyadi, Sungai Kunjang. Saat itu Arifin mengatakan kalau dia bersedia menjual motor, asal ada uang kontan.
Sesuai waktu yang ditentukan, Arifin pun datang menemui petugas. Saat melihat Arifin datang, tidak membuang waktu petugas pun langsung menyergapnya. Sebenarnya ketika itu Arifin sempat mencoba kabur. Tapi karena sudah dikepung, dia hanya bisa pasrah.
Meski sudah tertangkap, Arifin berusaha mengelak dengan mengaku kalau motor merek Honda Revo yang ada padanya bukan hasil curian. Setelah diminta menunjukkan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), Arifin tidak berkutik lagi. Dia mengakui motor itu hasil curian.
Arifin lalu menjalani pemeriksaan intensif. “Pelaku (Arifin, Red) kembali mengaku baru sekali itu saja beraksi. Tapi setelah kami temukan dengan beberapa korban yang pernah melihatnya, ia pun mengaku,” ujar Kapolresta Samarinda Kombes Pol M Arkan Hamzah, melalui Kasat Reskrim AKP Arif Budiman SIK kepada Sapos.
Untuk lebih meyakinkan, petugas juga mengkeler Arifin ke beberapa tempat kejadian perkara (TKP) yang diakuinya pernah jadi sasarannya. “Ternyata tempat yang ditunjuk pelaku cocok. Selama ini di tempat yang ditunjuknya memang pernah terjadi curanmor,” pungkas Arif.
Sumber: sapos.co.id