
Guru seharusnya menjadi suri teladan bagi murid-muridnya. Karena pada dasarnya guru adalah representasi dari sekelompok orang pada suatu komunitas atau masyarakat yang diharapkan dapat menjadi teladan, yang dapat digugu dan ditiru. Namun bagaimana jika guru itu memberikan contoh yang buruk?
Seperti yang terjadi di Dusun Betambek, Desa Katol Barat, Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, misalnya warga mendapatkan dua pasangan guru yang tengah pesta seks, tadi malam
Dan saat digerebek kedua pasangan itu sedang berhubungan intim. Namun dalam penggerebekan tersebut, warga hanya berhasil menangkap tiga orang yakni seorang laki-laki yang diketahui sebagai guru SD dan dua perempuan yang dikenal sebagai ustazah pengajar di sebuah SMP.
Sementara satu laki-laki berhasil kabur. Pria ini merupakan ustaz karena mengajar di salah satu madrasah. Kini, ketiga orang itu diamankan aparat desa setempat untuk diproses lebih lanjut.
“Mereka adalah guru SD dan ustazah. Guru SD berinisial Ed, dan yang kabur Sl. Untuk nama kedua ustazahnya saya tidak tahu karena bukan orang sini, melainkan guru bantu dari Pasuruan,” terang Sekdes Katol Barat, H Subaidi, sebagaimana dinukil okezone.com, Kamis (11/12/2014).
Menurut Subaidi, terbongkarnya pesta seks tersebut berawal ketika tetangga sang ustazah mendengar suara desahan seperti layaknya orang berhubungan intim dari dalam rumah. Merasa curiga, mereka memberitahu warga lain.
Kemudian, warga menggerebek rumah tersebut dan membuka paksa pintu kamar ustazah. Ternyata, ada pasangan sedang mesum. Warga juga membuka paksa kamar yang satunya. Pada kamar itu juga kedapatan pasangan ustaz-ustazah sedang mesum.
“Sekarang ketiga orang ini diserahkan kepada kepala desa untuk diproses lebih lanjut. Karena perbuatan mereka sudah tidak lagi mencerminkan seorang guru dan ustazah, melainkan telah menyimpang dari norma agama,” tutur Subaidi.(okz/sol)