Militer AS masih terguncang setelah sebuah helikopter jatuh di Afghanistan timur, menewaskan 31 orang Amerika. Bagaimana tidak, dalam 31 tentara yang tewas tersebut juga terdapat 22 pasukan elit Navy SEAL.
Seperti dikutip dari CNN, Minggu (7/8/2011), insiden tersebut diklaim paling mematikan sejak dimulainya perang Afghanistan selama satu dekade. “Pemberontak diyakini telah menembak jatuh helikopter,” ujar pejabat militer setempat.
Mayoritas Navy SEAL yang tewas adalah anggota unit rahasia yang telah melakukan serangan dan membunuh Osama bin Laden pada Mei lalu, meskipun mereka bukan orang yang sama, kata pejabat tersebut.
“Ini kerugian besar untuk SEAL,” terang salah satu pejabat militer. Sebelumnya diberitakan, 31 prajurit pasukan khusus AS tewas dalam kecelakaan helikopter NATO di Afghanistan timur. Tujuh tentara Afghan lainnya juga tewas dalam peristiwa itu.
Presiden Afghanistan Hamid Karzai menyampaikan belasungkawa atas insiden maut itu. “Presiden Republik Islam Afghanistan Hamid Karzai menyampaikan belasungkawa atas jatuhnya helikopter NATO dan kematian 31 anggota pasukan khusus AS,” demikian statemen kantor kepresidenan Afghan seperti dilansir AFP, Sabtu (6/8) kemarin.
“Presiden Republik Islam Afghanistan menyampaikan simpati dan dukacita mendalam kepada Presiden AS Barack Obama dan keluarga para korban,” demikian disampaikan.
Peristiwa yang terjadi pada Jumat, 5 Agustus larut malam waktu setempat itu merupakan insiden tunggal dengan korban jiwa terbesar bagi pasukan koalisi di Afghanistan sejak dimulainya perang tahun 2001 silam. Selain menewaskan 31 tentara AS, 7 personel pasukan khusus Afghan juga tewas sehingga total korban jiwa adalah 38 orang.
“Helikopter ini jatuh di Provinsi Wardak semalam, sebagai akibatnya, 31 personel pasukan khusus AS kehilangan nyawa mereka,” demikian statemen kepresidenan. “Dalam insiden ini, tujuh pasukan Afghan juga tewas.” Tidak disebutkan penyebab jatuhnya helikopter NATO tersebut. [dtc]