Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menginginkan agar pembangunan hunian sementara bagi pengungsi banjir bandang di Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, bisa segera selesai dalam masa tanggap darurat. Sebelumnya, Presiden SBY telah memperpanjang tanggap darurat selama dua pekan mulai dari 18 Oktober 2010.
“Berkaitan dengan langkah-langkah pemerintah pascabencana di Distrik Wasior, utamanya Kabupaten Teluk Wondama, tanggap darurat yang telah saya perpanjang dua minggu semoga bisa dikelola dengan baik,” kata Presiden SBY dalam konferensi pers di Bandara Rendani, Manokwari, Jumat (15/10).
Dalam mengelola masa tanggap darurat itu, Presiden SBY menegaskan bahwa gubernur dan bupati berada di barisan terdepan dengan dibantu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). “Dalam beberapa waktu ke depan, segera bangun hunian sementara, gubernur dan bupati agar segera menetapkan di mana bisa dibangun hunian sementara itu,” katanya.
Presiden SBY mengingatkan, hunian sementara itu harus tetap memiliki sanitasi dan air yang cukup. “Untuk pengerjaan dan pembuatannya di samping TNI dan Polri atas masukan gubernur dan tenaga lokal juga diberi kesempatan sehingga ada penghasilan secukupnya selama masa tanggap darurat. Saya harap pembangunan hunian sementara bisa dimulai pada masa tanggap darurat,” tegasnya.
Sumber: republika.co.id