Pelan tapi pasti Indonesia mulai dikenal luas di Latvia, eks wilayah Uni Sovyet di kawasan Baltik. Indonesia bahkan mendapat tempat permanen di museum seni asing di Riga, Ibukota negara itu. Hal itu disampaikan Kuasa Usaha Ad-interim (KUAI) KBRI Stockholm, Swedia, Endang Wirawan, yang juga memegang akreditasi untuk Republik Latvia, kepada wartawan baru-baru ini.
KUAI berada di Riga memimpin delegasi kesenian KBRI Stockholm, dalam rangka diminta partisipasi pada pembukaan kembali The Art Museum Riga Bourse di gedung baru, bersamaan dengan festival HUT ke-20 Pembebasan Latvia dari Uni Sovyet (21/8/2011).
“Jadi ada dua pihak penyelenggara kehadiran kita di sini, yakni Riga City Council dan museum. Boleh dikata ini merupakan rangkaian keberhasilan upaya kita untuk memperkenalkan Indonesia,” papar KUAI. Saat ini tersimpan 28 koleksi benda seni Indonesia di museum tersebut, mulai dari kain songket, kain ulos, kain berbahan kayu dari NTT, beragam jenis batik, tenun ikat, aneka jenis topeng dan patung termasuk patung Asmat, wayang kulit, serta bermacam-macam keris, antara lain Keris Pamor Damar Murup.
Dalam festival di alun-alun Riga yang dihadiri Menteri Kebudayaan Estonia dan Lituania dan seremoni pembukaan museum, delegasi menampilkan Gamelan Orchestra, Tari Topeng Klono, Tari Pendet dan Tari Bambangan Cakil, yang mengilustrasikan pertarungan kebenaran versus angkara murka. Menurut KUAI, penampilan gamelan dan tari itu merupakan kelanjutan dari upaya selama 3 tahun terakhir untuk meningkatkan pemahaman publik Latvia mengenai Indonesia, sekaligus merupakan rangkaian dari berbagai seminar dan penampilan gamelan dalam skala lebih kecil.
“Misinya memperkenalkan Indonesia dulu. Sebab jarak geografis kedua negara sangat jauh dan kepentingannya sangat besar. Upaya-upaya itu telah mendorong Latvia untuk juga melihat bahwa di timur itu selain Cina dan India juga ada Indonesia,” ujar KUAI.
Dijelaskan bahwa titik berat hubungan bilateral Indonesia-Latvia itu memang melalui jalur kebudayaan dan pendidikan, karena jalur politik dan ekonomi belum begitu signifikan.
Pihak Latvia sendiri sangat antusias untuk meningkatkan kerjasama dengan Indonesia, sebagaimana mengemuka dalam pertemuan KUAI dengan Sekjen Kemlu Andris Teikmanis dalam acara resmi pembukaan kembali museum yang juga dihadiri oleh Presiden Andris Berzins dan PM Valdis Dombrovskis. “Mereka sangat menghargai Indonesia, karena kita cukup aktif. Walaupun ini rangkapan akreditasi yang belum begitu signifikan, tapi kita upayakan setiap tahun ada kegiatan. Mereka sangat menghargai itu,” imbuh KUAI.
Hasilnya, dari sisi kerjasama mereka selama ini sangat membantu dan mendukung upaya-upaya Indonesia. Berhubungan dengan Kemlu dan berbagai pihak di Latvia menjadi sangat mudah. “Bertemu dengan pejabat segala tingkatan juga sangat lancar. Hubungan personal dalam hal ini juga tidak kalah penting, di samping hubungan resmi,” pungkas KUAI. |dtc|