Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) menargetkan hingga tahun 2014 Indonesia akan memiliki 100 kabupaten/kota layak anak (KLA). Program itu akan menjadi investasi bagi Indonesia untuk menumbuhkan dan mendidik calon penerus bangsa yang unggul.
“Sampai saat ini sudah terbentuk 75 kabupaten/kota layak anak di Indonesia. Untuk kurun waktu 2010-2014, kementerian kami menargetkan pembentukan 100 KLA di seluruh Indonesia,” ujar Menneg PP dan PA, Linda Gumelar, dalam pembukaan Konferensi Internasional ke-2 Asia Pasifik Layak Anak, di Solo, Kamis (30/6/2011).
Linda mengatakan dalam menindaklanjuti kesepakatan ‘A world fit for children’, Indonesia memiliki pengalaman yang berbeda dibanding negara-negara lainnya. Hal itu terkait kondisinya sebagai negara besar. Jumlah penduduk diatas 237 juta jiwa, jumlah penduduk usia anak mencapai sepertiganya.
“Jumlah anak-anaknya mencapai kurang lebih 85 juta jiwa. Pengembangan KLA dengan dimensi spasial kabupaten/kota mungkin jauh lebih kompleks dibandingkan pengembangan sebuah ‘kota’ yang layak bagi anak di negara lain. Hal ini disebabkan oleh struktur administrasi dan wilayah di Indonesia yang besar,” ujarnya.
Linda juga menjelaskan, tema ‘partisipasi anak’ yang diangkat merupakan proses pengembangan KLA. Menurutnya, sebuah wilayah dikatakan layak bagi anak apabila anak-anak mampu berperan aktif berpartisipasi mulai proses perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi pengembangan wilayahnya, karena ukuran layak bagi anak pada akhirnya terletak pada anak-anak itu sendiri.
“Namun yang pasti program daerah layak anak ini harus didukung dalam komitmen bersama yang melibatkan eksekutif di pemerintahan, legsilatif, yudikatif, swasta, hingga masyarakat. Tanpa komitmen bersama itu mustahil akan tercipta wilayah layak untuk anak sebagai investasi besar untuk menumbuhkan dan mendidik calon penerus bangsa yang unggul,” ujarnya.
Konferensi Internasional ke-2 Asia Pasifik Layak Anak, di Solo, akan berlangsung hingga 2 Juli mendatang diikuti oleh perwakilan dari 30 negara di Asia Pasifik. Sedangkan perwakilan dalam negeri berasal dari anak-anak yang berasal dari 90 kabupaten/kota.
Selain membuka konferensi tersebut, hari ini Linda Gumelar juga meresmikan pojok ASI dan area bebas rokok di Terminal bus Tirtonadi Solo serta melakukan penanaman pohon dalam rangka Konferensi Internasional ke-2 Asia Pasifik Layak Anak dan Pertemuan Forum Anak Nasional tahun 2011 di Solo. |dtc|