MAKASSAR, BKM — Dua mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta, Fauzan dan Kadafi, Selasa (25/12) dini hari, diamankan petugas Polsekta Mamajang di depan sebuah minimarket di Jalan Anuang, Makassar, karena mabuk dan menodong seorang warga dengan sebilah parang. Keduanya mangaku hanya iseng.
Korban Arif menuturkan, malam itu ia baru saja berbelanja di manimarket. Saat hendak mengambil sepeda motornya di parkiran, tiba-tiba muncul dua mahasiswa tersebut dan langsung menodongkan parang ke leher Arif.
“Saya kaget, ada apa ini. Dia ngomong nda jelas juga karena sedang mabuk,” ujar Arif.
Karena ketakutan, Arif langsung mengambil langkah seribu. Kedua pemuda tadi sempat mencegatnya, namun beberapa warga sekitar menyelamatkannya.
Arif kemudian melaporkan peristiwa yang baru dialaminya ke Polsekta Mamajang. Petugas langsung melakukan pengejaran.
Berselang satu jam, kedua mahasiswa itu ditangkap tak jauh dari lokasi kejadian. Keduanya lalu digiring ke Polsekta Mamajang dalam kondisi mabuk. Dari tangan mereka juga disita sebilah parang.
Saat diinterogasi, Fauzan mengatakan, ia tidak bermaksud melukai korbannya. “Saya hanya iseng pak. Kebetulan habis minum tadi,” ujarnya sambil duduk sempoyongan.
Menurut Fauzan, malam itu ia berpesta miras bersama rekannya Kadafi. Awalnya mereka minum di dalam rumah, namun karena ingin cari angin, keduanya lalu keluar ke jalanan sambil membawa parang.
Kadafi sendiri mengakui perbuatannya. Menurutnya, ia hanya menakut-nakuti korban agar menyerahkan uang.
“Kami tidak mauji lukai pak. Cuma minta tambah-tambah beli minuman,” ujarnya polos.
Kapolsekta Mamajang AKP Agus Haerul, mengatakan, kedua mahasiswa itu ditangkap karena mabuk dan diamankan karena mengancam warga dengan parang. “Ini jelas kejahatan karena membawa parang dan mengancam jiwa orang,” tuturnya.
Menurut Agus, saat ini Fauzan dan Kadafi masih diamankan. Di lokasi kejadian sambungnya, memang kerap terjadi aksi-aksi kriminal seperti penodongan dan penjambretan.
“Karena itu setiap laporan yang masuk, kita tindak lanjuti dengan cepat. Di daerah sudah beberapa yang jadi korban,” katanya.
Agus mengaku akan menyelidiki keduanya, Fauzan dan Kadafi, untuk mengungkap apakah mereka ini punya catatan kriminal jalanan atau tidak. [beritakotamakassar.com]