
PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang juga Ketua Umum Partai Demokrat bersedia membuka ruang berkomunikasi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, termasuk untuk membicarakan koalisi jelang pemilu presiden.
Kesiapannya itu dikatakan SBY saat menerima pengurus Sekjen The Founding Fathers House, Syahrial Nasution di Wisma Negara, Jakarta, Rabu (23/4).
Namun Politikus senior PDIP Panda Nababan mengatakan Megawati akan bersedia menemui SBY jika SBY mampu menjawab lima pertanyaan yang diajukan Megawati, sebagaimana dirinya mengaku mendapat kepercayaan dari Megawati menyampaikan pertanyaan itu kepada SBY pada April 2006.
Adapun kelima pertanyaan itu seperti dikutip Koran Media Indonesia, Sabtu adalah Pertama, apakah benar SBY pernah mengatakan kepada Megawati atau kepada orang lain, `Saya ini sebenarnya sudah berada di comberan dan dijadikan orang dan diwongke oleh Ibu Mega. Saya ini berutang budi kepada Ibu Mega’.
Kedua, benarkah Megawati pernah bertanya kepada SBY tentang adanya kegiatan politik berupa pendirian partai politik di Kantor Menko Polkam. Ketiga, tentang pernyataan SBY yang pernah menyampaikan siap menjadi cawapres Megawati, tetapi ditolak.
“Pertanyaan keempat tentang keterbukaan Ibu Mega (saat itu presiden RI) dalam rapat kabinet pada Januari 2004. Saat itu Ibu Mega bertanya kepada anggota kabinet, siapa yang berkeinginan maju sebagai capres. Wapres Hamzah Haz dan Yusril Ihza Mahendra menjawab tergantung sikap partai masing-masing. Namun, SBY menjawab tidak akan maju.”
Pertanyaan kelima, tentang kebenaran beredarnya berita bahwa SBY dikucilkan.“Kelima pertanyaan itu tidak ada yang dijawab. Setelah mendengarkan kelima pertanyaan itu, SBY langsung duduk bersandar dengan mata menerawang ke atas. SBY hanya menyampaikan,`Saya tidak menduga pertanyaan ini’,” jelas Panda. (her/MI)