Pemerintah Iran mengecam kekerasan yang dilakukan rezim Muammar Khadafi terhadap para demonstran. Namun Iran juga mengingatkan negara-negara Barat untuk tidak melakukan intervensi militer di Libya.
“Kami mengecam setiap bentuk kekerasan terhadap rakyat secara tidak manusiawi yang tengah terjadi dan kami berharap para penguasa yang tidak populer dengan rakyat mereka untuk pergi guna mencegah negara mereka hancur dan rakyat mereka terbunuh secara tidak manusiawi,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Ramin Mehmanparast.
“Namun masalah tersebut hendaknya tidak menjadi dalih bagi intervensi militer oleh negara-negara lain,” imbuh Mehmanparast dalam konferensi pers mingguannya di Teheran seperti diberitakan media Iran, Press TV, Selasa (1/3/2011).
Mehmanparast juga menekankan, negara-negara lain, khususnya negara-negara Barat untuk tidak memanfaatkan demonstrasi yang marak terjadi di sejumlah negara. “Mereka hendaknya tidak mencoba mengubah negara-negara itu menjadi pangkalan militer,” cetusnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa AS dan negara-negara sekutu tengah mempertimbangkan opsi militer terhadap rezim Khadafi. Kapal-kapal perang dan pesawat militer AS bahkan telah diperintahkan untuk bergerak mendekati wilayah Libya.
Bahkan menurut diplomat-diplomat Libya, Inggris, AS dan Prancis tengah mendirikan pangkalan-pangkalan militer di Kota Benghazi dan Tobruk, dua kota kaya minyak di Libya timur yang telah berada di bawah kendali pasukan oposisi. (dtc/*idr)