Dalam laporan panel Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) disebutkan Iran dan Korea Utara secara rutin berbagi teknologi rudal balistik. Namun Iran menegaskan, laporan tersebut tidak benar. Iran tidak membutuhkan teknologi semacam itu dari negara lain.
“Tidak. Kita tolak itu, itu tidak benar. Kita sudah cukup mempunyai teknologi yang kita punya, dan kita tidak butuh yang lain,” ujar Menlu Iran, Ali Akbar Salehi.
Hal itu disampaikan Salehi usai melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu RI Marty Natalegawa, di sela-sela konferensi tingkat menteri (KTM) ke-16 Gerakan Non-Blok (GNB) di Grand Hyatt Hotel, Nusa Dua, Bali, Jumat (27/5/2011).
Pada Kamis (26/5) kemarin, Menlu Iran menggelar pertemuan bilateral dengan Menlu Korut Pak Ui Chun. Mereka memanfaatkan KTM ke-16 GNB untuk membahas beberapa isu, seperti ekonomi dan isu multilateral.
Apakah membahas tentang masalah nuklir? “Tidak, kita tidak membahas itu,” ucap Salehi.
Dalam pertemuannya dengan Menlu RI, Salehi menambahkan, kedua menlu membahas isu-isu regional dan isu-isu secara umum.
Kita harus memiliki hubungan yang sangat erat. Jadi Indonesia dan Iran selalu memiliki hubungan baik dan komitmen untuk menyelesaikan masalah masing-masing negara,” sambung Salehi.
Sementara itu Menlu Marty Natalegawa menyampaikan, dalam pertemuan bilateral dengan Salehi, ia menyampaikan ucapan selamat kepada Iran yang akan menjadi tuan rumah KTT GNB pada 2012 mendatang. Dia berharap Iran akan menggelar pertemuan GNB dengan baik.
“Saya berharap dan percaya Iran tidak hanya akan menyelenggarakan pertemuan GNB dengan baik tapi juga kepemimpinan yang baik di GNB dalam menghadapi berbagai tantangan di komunitas internasional,” kata Marty.
Beberapa waktu lalu, delegasi PBB menduga Korea Utara dan Iran telah bertukar teknologi informasi di bidang rudal balistik. Namun kegiatan ini ditengarai berlangsung diam-diam. Informasi yang beredar menyebut, bahan terlarang dipindahkan melalui negara tetangga mereka yang menjadi pihak ketiga.
Dalam pemberitaan AFP disebut, negara tersebut adalah China yang merupakan sekutu terdekat Korut dan mitra dagang utama Iran.
Iran menyatakan, program rudalnya merupakan hasil buatan dalam negeri, tetapi sejumlah pengamat Barat mengatakan, beberapa senjata Iran merupakan model lain milik Korut. Khususnya rudal Shahab-3 yang merupakan rudal balistik dengan jangkauan sekitar dua ribu kilometer, diindikasikan sebagai model jiplakan rudal Nodong milik Korea Utara. |dtc|