RSUD Garut, yakni RSU dr Slamet akan menghentikan sementara pelayanan kesehatan bagi warga miskin yang menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) baik melalui program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) maupun Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) mulai tahun depan. Hal itu dikarenakan RSUD Garut ini tidak memiliki anggaran untuk fasilitas warga miskin yang berobat karena dana Jamkesmas masih menunggak di Pemerintah Pusat.
“Langkah tersebut terpaksa diambil RSUD Garut karena pihak rumah sakit sudah tak mampu menahan beban biaya bagi masyarakat miskin yang berobat akibat anggarannya belum dibayar Pemerintah,” ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Iman Alirahman kepada wartawan, Rabu (6/7/2011).
Jumlah tunggakan pasien Jamkesda yang belum dibayar oleh pemerintah pusat kepada pihak RSUD Slamet Garut terhitung sejak tahun 2010 mencapai Rp 21 miliar. “Tahun 2010 tunggakan mencapai Rp 14 miliar dan tahun ini hingga semester pertama mencapai Rp 7 miliar,” ungkap Iman.
Menurut Iman, kondisi RSU dr Slamet Garut saat ini nyaris bangkrut kerena kelebihan pasien Jamkesda. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ada sekitar 400 ribu warga miskin di Garut, namun yang masuk kuota Jamkesda mencapai 800 ribu orang.
“Padahal kami sudah menambah kuota Jamkesmas hingga 600 ribu orang”, tambahnya.
Pihak RSU dr Slamet Garut, hingga saat ini masih terus memberikan pelayanan kepada pasien yang menggunakan fasilitas SKTM, namun hanya untuk beberapa bulan ke depan dengan jumlah yang sangat terbatas.
“Kami masih bisa memberikan pelayanan, tapi hanya beberapa bulan ke depan itupun akan banyak kendala,” tambah Direktur RSUD Garut, Maskut Farid saat dikonfirmasi wartawan. |dtc|