Maraknya aksi kerusuhan yang berbau suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) yang terjadi di beberapa kota di Indonesia telah menjadi keprihatinan bangsa. Kerusuhan yang berujung pada pengrusakan dan penganiayaan tersebut selain mengakibatkan kerugian juga menelan korban jiwa.
Lalu bagaimana dengan kondisi Kalimantan Selatan? Kabid Humas Polda Kalsel AKBP Edi Ciptianto mengatakan, tidak ada di bagian manapun di wilayah ini yang benar-benar aman. Potensi-potensi konflik bisa saja terjadi.
“Kapolda Kalsel pernah bilang tidak ada di bagian manapun benar-benar aman. Kini tinggal masyarakat itu sendiri yang diharapkan tidak mudah terpicu atau terprovokasi,” ujar Edi. Diungkapkannya, untuk wilayah Kalimantan Selatan potensi peluang konflik SARA sangat minim.
Artinya, kondisi Kalsel saat ini relatif kondusif (aman). “Untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), kami memberdayakan intelijen dalam kaitan deteksi dini,” tegasnya.
Selain itu, sambungnya, Polda Kalsel juga mengedepankan sistem polisi yang datang langsung ke masyarakat, bukan sebaliknya. “Seperti yang dilakukan Direktorat Bimas Polda Kalsel dan Polresta Banjarmasin yang melakukan pola-pola kegiatan kepolisian masyarakat dengan mengambil motto Tiada Hari Tanpa Kawan Baru,” tutur Edi.
Dijelaskannya, dengan penerapan pola-pola tersebut diharapkan terjalin kemitraan antara polisi dan warga masyarakat. “Anggota-anggota yang bermitra dengan masyarakat tersebut juga diharapkan bisa memberikan penyuluhan agar masyarakat jangan mudah untuk terprovokasi isu-isu berbau SARA,” cetusnya.
Sumber: radarbanjarmasin.co.id