Kepadatan arus lilulintas di kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) empat hari jelang hari raya sudah mulai terasa. Intensitas lalu lalang kendaraan dari dua arah Padang-Bengkulu yang melewati daerah itu sudah mengalami peningkatan hingga dua kali lipat dari hari biasa.
Kemacetan kecil di beberapa titik keramaian seperti pasar Painan, pasar Kuok, pasar Tarusan, pasar Barung Barung Belantai, pasar Surantiah, pasar Kambang, Balai Selasa dan beberapa pasar lainya sudah mulai terlihat.
Walau demikian, belum menimbulkan kekuatiran terjadi antrian panjang, sebab masih bisa teratasi.
Pantauan Padang Ekspres di pasar Inpres Painan, kendaraan pribadi yang memadati kunjungan pasar, terpaksa memanfaatkan badan jalan sebagai arena parkir, kendaraan roda dua dan empat milik pengunjung dipasar ini, dikeluhkan pengguna jalan sebagai penyumbang kemacetan, karena lokasi parkirnya telah menyerempet hingga ke badan jalan.
“Hari ini (Kamis kemrin red) memang hari pasar bagi masyarakat Pesisir Selatan (Pessel) di sini, sehingga tingkat kunjungan lebih tinggi. Apa lagi para perantau juga sudah banyak yang pulang kampung untuk merayakan hari raya, sehingga akan membuat kunjungan pasar semakin tinggi, belum lagi hari ini (kaemarin red) merupakan hari pasar terakhir bagi masyarakat Painan di sini,” ungkap Ijas 36, pengunjung pasar kepada Padang Ekspres.
Kemacetan ini juga terlihat pada ruas jalan nasional kilometer 40 Barung Barung Belantai (Berlan) Koto XI Tarusan. Jembatan yang berjarak 300 meter setelah pasar Berlan dari arah Padang ini, terlihat memiliki lobang besar di bagian tengah. Para pengemudi harus ektra hati-hati dan harus memperlambat laju kendaraan agar tidak terjebak masuk lobang.
“Kondisi jembatan yang memiliki panjang 15 meter ini, memang sudah terlihat lapuk karena sudah tua. Sehingga perlu dilakukan rehap total. Jika ini terabaikan, maka sangat dikuatirkan lobang ini akan semakin besar. Padahal ini adalah jalur utama yang menghubungkan Kota Padang ke Pessel hingga ke provinsi Bengkulu,” ungkap Emen 40, warga setempat kepada Padang Ekspres.
Ia menjelaskan bahwa lobang ditengah jembatan ini terban karena hujan deras yang terjadi Rabu (24/8) sejak sore hingga dini hari kemarin.
“Kiriman air bah yang berasal dari bukit sebelah kiri dari arah Painan yang terdapat di sisi jembatan itu, mengakibatkan lantai jembatan menjadi terban. Beruntung saat kejadian kendaraan tidak ada yang sedang melintas, sehingga terbebas dari maut,” ungkap Eris 43, warga lainya.
Sedangkan kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pessel, Nasharyadi, menyampaikan bahwa kemacetan di daerah itu bukan saja disebabkan karena tingginya intensitas kendaraan menjelang lebaran. Tapi juga bisa ditimbulkan oleh bencana, seperti longsor, jembatan putus serta banjir.
“karena berbagai penyebab itu, sehingga para pemudik atau pengguna jalan diminta untuk meningktkan kewaspadaanya. Sebab Pesisir Selatan memang rawan bencana. Buktinya, kemacetan yang terjadi saat ini bukan saja karena banyaknya kendaraan yang lewat, tapi juga karena berlobangnya jembatan Berlan di kilometer 40 sebagai mana dikeluhkan pemudik,” tutupnya.
Sumber: padang-today.com