
MANTAN Ketua Umum Partai Golkar yang kini jadi Wakil Presiden Jusuf Kalla merespon peristiwa mulai bermunculannya kader Golkar yang mengklaim siap menggantikan Setya Novanto sebagai Ketua Umum Golkar. Menurut JK, sapaan akrab Jusuf Kalla, pengganti Setya Novanto haruslah orang yang bersih dan berpengalaman.
“Saya hanya akan bicara syarat. Pilihlah orang yang masalahnya kurang. Tidak ada yang 100 persen bersih,” kata JK sebagaimana dilansir situs Tempo.co, Senin, 27 November 2017.
Pasca Ketua Umum Golkar dan Ketua DPR Setya Novanto ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK untuk kasus korupsi E-KTP, partai Golkar gaduh. Salah satunya, meributkan apakah Setya Novanto perlu dipertahankan sebagai ketua atau tidak.
Dan sejumlah kader Golkar pun sudah terang-terangan menyatakan bersedia memimpin Golkar menggantikan posisi Setya Novanto. Mereka diantaranya Titiek Soeharto, Idrus Marham, Ade Komarudin, dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
Namun sebagaimana diketahui, Setya Novanto diketahui tidak mau dilengserkan dari posisinya tanpa diberi kesempatan membuktikan dirinya tak salah hingga putusan pra peradilan. Hingga saat ini, Golkar masih bertahan dengan PLT Ketua Umum yaitu Idrus Marham yang ditetapkan berdasarkan Rapat Pleno Golkar.
JK menyarankan, sebaiknya Golkar dipimpin orang yang masalahnya lebih sedikit dibandingkan Setya Novanto karena image partai yang menjadi pertaruhan. Menurutnya, pasca Setya Novanto berperkara, image partai perlahan mulai turun dan berbahaya untuk Pemilu 2019 kalau tidak ditangani.
“Siapa yang paling kurang masalahnya? Itu biar pengurus Golkar yang cari. Kalau bermasalah lagi, nanti ribut lagi,” ujar JK.(sol/tmp)