
Mercedes Corby, kakak perempuan si ratu mariyuana Schapelle Corby sempat memicu polemik dan kontroversi pasca wawancaranya dengan media Australia ditayangkan. Akhirnya, Mercedes menyampaikan permohonan maaf secara mendalam kepada Indonesia.
Dalam wawancara dengan media Channel Seven asal Australia yang ditayangkan pada Minggu (2/3), Mercedes menyebut Corby, adiknya dijebak dan dia mengklaim bahwa mariyuana yang disita dari adiknya merupakan narkoba yang berasal dari Indonesia sendiri.
Publik Indonesia merasa marah dengan isi wawancara ini, terutama pada bagian yang menyebut bahwa narkoba yang disita dari Corby berasal dari Indonesia. Demikian seperti dilansir AFP, Kamis (6/3/2014).
Gara-gara wawancara ini, pemerintah Indonesia akhirnya memutuskan untuk meninjau ulang pembebasan bersyarat yang diberikan kepada Corby. Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin memperingatkan adanya kemungkinan bahwa pembebasan bersyarat Corby bisa dicabut kembali.
“Dari lubuk hati saya yang paling dalam, saya mengaku menyesal kepada seluruh rakyat Indonesia jika wawancara saya dengan televisi Australia memicu keresahan masyarakat,” ucap Mercedes dalam pernyataannya yang dikirimkan ke News Corporation.
“Saya meminta maaf jika kata-kata saya dianggap tidak menghormati Indonesia. Saya tidak bermaksud untuk tidak hormat. Keluarga kami sangat bahagia dan bersyukur bahwa Schapelle bisa mendapat bebas bersyarat. Kami berterima kasih pada pemerintah Indonesia,” imbuhnya.
Corby ditangkap pada tahun 2004 lalu setelah kedapatan membawa 4,1 kg mariyuana. Semenjak dipenjara hingga disidang dan divonis 20 tahun penjara, Corby selalu menyatakan dirinya tidak bersalah. Hingga akhirnya dia dibebaskan bersyarat pada bulan lalu oleh pemerintah Indonesia.
Namun polemik dan kontroversi muncul ketika beredar rumor Corby mendapat bayaran jutaan dolar Australia dari media Australia, Channel Seven. Yang terbaru, Corby disebut-sebut sempat mencoba bunuh diri saat didatangi petugas kepolisian di rumah iparnya di Kuta, Bali. Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Provinsi Bali, Sunar Agus mengatakan bahwa dirinya mendatangi Corby pada Senin, 3 Maret malam dan melihat Corby “tidak stabil secara mental”.
“Dia kelihatan takut ketika saya mencoba berdialog dengannya,” tutur Agus. “Dia mencoba bunuh diri, dia mengambil pisau, namun keluarganya dengan cepat mencegah dia,” imbuh Agus.
Hal ini telah dibantah oleh keluarga Corby. Kakak perempuan Corby, Mercedes mengatakan pada media Australia, Channel Nine bahwa pemberitaan itu tidak benar. Menurutnya, adiknya tidak mencoba bunuh diri. [dtc]