Angin kencang yang membuat ombak mengamuk di teluk Balikpapan, Rabu (14/12) siang sekira pukul 10.45 menyeret kapal Cren Bass KM Balikpapan Jaya Jakarta (BJJ) milik perusahaan PT Salam Pasifik Indonesia Line (SPIL) yang lepas jangkar, hingga menabrak rumah sekaligus beberapa buah kapal klotok di kawasan pemukiman atas air Jln 21 Januari Gang Batu Arang Kelurahan Baru Tengah Balikpapan. Beruntung dalam insiden tersebut tidak menelan korban jiwa maupun kerusakan serius.
Kapal BJJ akhirnya kandas sekitar 1 mil dari lokasi berlabuh lepas jangkar, dan kapal tersebut diduga terseret setelah tali jangkar putus, karena tidak kuat menahan beban kapal, yang diterjang ombak yang cukup besar.
Kapal pun terombang-ambing terseret ombak mengikuti arah angin menuju arah pemukiman padat penduduk. Nakoda kapal sesungguhnya sudah berusaha keras melawan ganasnya laut dengan menghidupkan mesin kapal, namun gagal. Sedangkan kapal ponton lain di sekitar kapal BJJ dapat menghindari arus setelah mesin menyala dan menjauh ke arah laut.
Sebelum kapal kandas di pinggir rumah penduduk, kapal yang mengarah ke kilang PT Pertamina Balikpapan ini menabrak tiga tali kapal kelotok yang sedang berlabuh, jembatan kecil dimana diatasnya terdapat belasan tumpukkan drum-drum hingga jatuh ke laut kemudian menabrak sisi pinggir rumah Abidin (46), warga Jalan 21 Januari RT 4.
Dari titik lokasi terakhir kapal kandas, jaraknya kurang lebih 200 meter dengan kilang PT Pertamina. Tepat di depan kapal BRJ, puluhan bangunan rumah penduduk di pemukiman atas air tepatnya di kawasan Sepaku Laut. Bisa dibayangkan apabila kapal tidak kandas atau berhenti karena air sedang surut. Kemungkinan dapat menabrak bangunan rumah hingga ke arah kilang Pertamina.
Rumah bercat warna biru laut berbahan kayu di atas air ini sehari-harinya dipakai sebagai tempat penampungan ikan dan udang ditabrak sisi bagian belakang hingga ikan-ikan dalam kotak penyimpanan jatuh ke laut. “Tahu-tahu kapal datang dan menghantam bagian pinggir rumah saat angin kencang,” kata Irfan (25) pekerja di tempat penampungan ikan.
Pekerja pun langsung berhamburan ke luar, karena takut bangunan rumah roboh. Sementara itu Muktar saksi warga sekitar mengungkapkan, kapal BJJ kena hembusan angin kencang sedangkan kapal lainnya mesin menyala. “Kapal yang satu bisa pergi menghindari arus, kapal BJJ kena angin dan menabrak rumah ini,” terang Muktar seraya menunjukkan bangunan rumah penampungan ikan tersebut.
Salah seorang pemilik kapal kelotok bernama Mulyadi menerangkan, kejadiannya begitu cepat, kapal BJJ datang dan menabrak tali jangkarnya hingga putus. “Saya berusaha menghindar tapi tali yang ditabrak membuat saya terlempar di kapal kelotok saya, kaki saya terkilir,” tutur Mulyadi yang akan berobat ke tukang pijat. Selain Mulyadi, dua orang juga mengalami cedera ringan, yakni Amin (19) dan dan Refan (18).
Tomas, nakoda kapal BJJ belum dapat dimintai keterangan. Sebab, ia sedang berusaha memindahkan kapalnya yang kandas. “Belum kami periksa, karena yang bersangkutan bersama anak buah kapal (ABK) sedang berusaha memindahkan kapalnya,” kata Kapolres Balikpapan AKBP A Rafik didampingi Kapolsek Kawasan Pelabuhan Semayang AKP Kifli S Supu.
Sejumlah polisi gabungan dari Polsek Kawasan Pelabuhan, Satuan Polair Polres Balikpapan dan Polsek Balikpapan Barat tampak berada di lokasi baik darat maupun di laut. Petugas melakukan sterilisasi lokasi kejadian menggunakan kapal speedboat berkeliling. Ini mengantisipasi ada kapal kelotok yang akan mendekat. Sebab proses evakuasi sedang dilakukan terhadap kapal BJJ yang kandas ini.
Dari pantauan Balikpapan Pos di lokasi, warga sekitar memadati di sepanjang pinggir laut. Mereka ingin menyaksikan dari dekat kondisi kapal serta rumah yang ditabrak. Seluruh bagian lambung kapal BRJ sendiri tidak tampak mengalami kerusakan.
Kapal jenis ponton ini rencananya akan mengalami perbaikan. Ini terlihat terdapat dua unit alat berat jenis craneberada di atas kapal serta peralatan mengelas. Kondisi rumah penampungan ikan, tampak miring sekitar 20 derajat karena tiang kayu penyangganya patah ditabrak. Sejumlah pekerja juga tidak melakukan aktivitasnya.
Akibat insiden tersebut, kerugian dialami korban kurang lebih puluhan juta rupiah. Peristiwa kecelakaan laut akibat hembusan angin kencang itu kini ditangani pihak Polsek Kawasan Pelabuhan Semayang. “Kami sedang kumpulkan bukti serta keterangan saksi termasuk dari pihak kapal BJJ,” imbuh Kifli.
Sumber: metrobalikpapan.co.id