Pasca lebaran H+3, Kapolri Jenderal Timur Pradopo menilai arus mudik dan balik selama Operasi Ketupat relatif berjalan lancar.
“Semua arus mudik dan balik aman dan lancar,” kata Jenderal Timur Pradopo kepada wartawan di sela-sela kegiatan pemantauan arus balik di Jembatan Suramadu sisi Madura, Sabtu (3/9/2011).
Angka kecelakaan dinilai masih cukup tinggi dan didominasi kendaraan bermotor roda dua. Selain angka kecelakaan yang masih tinggi yang menjadi atensi Polri, pihaknya juga akan mengevaluasi daerah rawan kecelakaan.
“Kecelakaan lalu lintas masih tinggi. Tentu kita akan evaluasi untuk pelaksanaan arus mudik dan balik tahun depan. Kita akan urai lagi dan evaluasi untuk pelaksanaan tahun depan,” katanya.
Ia menambahkan, pertumbuhan kendaraan roda dua cukup pesat secara nasional termasuk di Jawa Timur. Dengan berbekal kartu identitas KTP dan uang muka Rp 500 ribu, sudah bisa membawa motor untuk mudik lebaran.
Namun faktor penyebab kecelakaan, diantaranya faktor fisik dan keahlian dalam berkendara, humman error.
“Operasi (Ketupat) masih belum selesai, mash dalam penilaian,” jelasnya, sambil menambahkan, bahwa daerah yang menjadi perhatian utama selama arus mudik dan balik mulai dari Palembang, Lampung, Banten, Metro (Jakarta), Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali.
Kapolri yang memantau arus balik bersama Kabarhakam Komjen Imam Sujarwo, Kakorlantas Irjen Pol Djoko Susilo, Kadiv Humas Irjen Pol Anton Bachrul Alam dan staf ahli kapolri Irjen Pol Badrodin Haiti serta Kapolda Jatim Irjen Pol Hadiatmoko, Pangdam V Brawijaya Mayjen Gatot Nurmantyo, melakukan pemantau arus mudik di Jawa Timur.
Seperti Porong hingga Banyuwangi dilanjutkan ke Pelabuhan Gilimanuk Bali dan Suramadu dan mampir salat dzuhur di Mapolda Jatim Jalan A Yani Surabaya.
Usai dari Mapolda Jatim, rombongan dari Mabes Polri menumpang helikopter, melanjutkan perjalanan ke Semarang Jawa Tengah hingga Jakarta.|SWATT-Online|DTC|