
Kapolri Jendral Sutarman menegaskan pihaknya telah mendeteksi pelaku penembakan anggota caleg Partai Nasional Aceh (PNA) Faisal (40) yang tewas diberondong tembakan oleh orang tak dikenal dan penyerangan Posko Partai Nasdem. Saat ini, identitas pelaku telah diketahui.
“Ada 5 kejadian di Aceh dan beberapa di antaranya sudah terungkap. Termasuk kejadian pos Nasdem dan (penembakan caleg) PNA yang sudah dikenali pelakunya. Tinggal melakukan penangkapan pada dua pelaku yang sudah dikenali identitasnya dan terakhir kemarin sudah dalam tahap pemeriksaan (TKP),” ujar Sutarman usai pelantikan Wakapolri di gedung Rupatama Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (4/3/2014).
Atas penangkapan ini, Sutarman mengimbau pada masyarakat Aceh untuk tetap melaksanakan kegiatan politiknya.
“Oleh karena itu saya harap masyarakat tetap tenang dalam melakukan kegiatan politiknya. Dengan hati yang tidak terpengaruh dengan ancaman ketakutan maupun dipengaruhi oleh masalah-masalah uang dan sebagainya. Sehingga bisa betul-betul memilih orang qualified, baik yang akan duduk di legislatif atau presiden,” jelasnya.
Menurut Sutarman, dua kejadian penembakan di Posko Caleg Nasdem dan caleg PNA merupakan orang yang berbeda. Saat ini pihaknya sedang dalam proses penyidikan.
“Yang sudah dirakit ada suang-suang peluru, ada senjata yang ditemukan dan barang bukti lainnya,” papar dia.
Caleg PNA bernama Faisal (35) tewas diberondong tembakan oleh orang tak dikenal saat melintas dengan mobil di kawasan Jalan Gunung Cot Mancang, Gampong Ladang Tuha dari arah Aceh Barat Daya menuju Tapaktuan, Aceh Selatan.
Faisal merupakan caleg DPRK Aceh Selatan dari PNA dengan nomor urut 1 untuk Daerah Pemilihan II. Dia juga menjabat Ketua PNA Kecamatan Sawang.
Beberapa waktu lalu, posko pemenangan calon legislatif Partai Nasdem di Gampong Kunyet Mulee, Kecamatan Matang Kuli, Kabupaten Aceh Utara juga ditembaki orang tak dikenal, pada 16 Februari lalu menjelang subuh.
Dua orang simpatisan parpol, yakni Adnan Syahril (28) dan Saiful Junaidi (27), ikut dianiaya pelaku yang memakai penutup wajah (sebo) dan senjata api laras panjang. [dtc]