Polisi masih terus menyelidiki tersangka teror bom buku di sejumlah wilayah DKI Jakarta. Polisi pun terus mengoptimalkan standar prosedur pengamanan teror bom agar tidak membuat masyarakat takut.
“Ya masih kita selidiki. Saya kira standar prosedurnya yang kita optimalkan,” kata Kapolri Jenderal Timur Pradopo di sela-sela rapat bersama Wapres Boediono di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (29/3/2011).
Timur meminta agar masyarakat tidak perlu takut dengan teror bom yang ada. Tidak semua paket mencurigakan berisi bahan peledak. Pihak kepolisian pun akan berusaha secepatnya menuju lokasi paket mencurigakan.
“Ada kejadian, polisi secepatnya datang ke tempat kejadian. Kemudian bisa mengamankan. Masyarakat tidak perlu takut,” jelasnya.
Timur mengaku belum bisa mengumumkan ke publik apakah sudah ada tersangka dari kasus ini. “Kita bekerja keras untuk mengungkap itu. Tentunya karena ini masih dalam proses penyidikan. Belum bisa menyampaikan hasil kecuali sudah terungkap,” katanya.
Seperti telah diberitakan, paket bom buku pertama kali dikirimkan ke Ulil Abshar Abdalla. Paket bom buku ini melukai 4 orang. Salah satunya Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur Kompol Dodi Rahmawan. Tangan Kompol Dodi harus diamputasi akibat terkena ledakan bom buku tersebut.
Setelah itu, masih di hari yang sama, paket bom buku juga diterima BNN dan pimpinan ormas Pemuda Pancasila Japto Soerjosoemarno. Bahkan kantor Republik Cinta Management, milik Ahmad Dhani juga menerima bom buku. Source : |dtc|