Kasus pembiusan hampir selalu terjadi setiap kali musim mudik Lebaran tiba. Para pemudik yang umumnya membawa uang banyak diminta waspada. Selain itu, ancaman sabotase dan teroris juga menjadi prioritas polisi.
“Saya kira setiap tahun ada yang dibius ya, di angkutan umum. Saya kira ini kan lebih pada disiplin masing-masing ya. Di setiap terminal, petugas sampaikan waspada terhadap masalah bius ya,” kata Kapolri Jenderal Timur Pradopo.
Hal itu disampaikan Timur di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (22/8/2011). Berikut wawancara lengkap dengan Timur.
Bagaimana persiapan mudik?
Gelar pasukan, jadi selama kurang lebih 16 hari mulai besok, kita melaksanakan operasi, operasi penanganan Lebaran, operasi kemanusiaan.
Apa yang menjadi perhatian untuk mudik kali ini?
Jadi lebih ditekankan kepada bagaimana memberikan perlindungan kepada masyarakat yang mudik maupun balik nanti.
Apa prioritas pengamanan polisi?
Namun tetap yang berkaitan dengan masalah gangguan keamanan juga ikut menjadi prioritas, terutama masalah sabotase dan teroris. Jadi di samping kemanusiaan tadi supaya mudik nyaman, aman, lancar, selamat, juga kita memprioritaskan kepada ancaman gangguan sabotase dan teroris.
Sabotase seperti apa?
Terutama untuk angkutan kereta api ya kan. Kemudian hal-hal yang menjadi kerawanan, titik-titik yang menjadi kerawanan itu menjadi prioritas.
Memang ada indikasi itu?
Indikasi tidak indikasi, tapi itu menjadi prioritas.
Bagaimana dengan gendam?
Saya kira setiap tahun ada yang dibius ya, di angkutan umum. Saya kira ini kan lebih pada disiplin masing-masing ya. Setiap di terminal petugas sampaikan waspada terhadap masalah bius ya. Tapi kembali kepada disiplin para pemudik nanti, itu yang harus diingatkan terus menerus, sehingga keselamatan pribadi juga bagian kewaspadaan masing-masing yang harus ditingkatkan.
Ada instruksi untuk para Kapolda?
Semua Kapolda sudah siap sesuai daerahnya. Titik kalau dihitung dari Jakarta ke arah barat, ke timur, tersibuk, terpadat ada di Jawa Barat, terlelah nanti di Jawa Tengah.
Pemudik bermotor apakah juga menjadi prioritas?
Itu sudah menjadi prioritas dalam penanganan termasuk kita koordinasikan dengan lintas terkait. Kemudian khusus satu kepada pemudik yang memakai kendaraan roda dua, bahwa bisa menggunakan kapal laut dari Tanjung Perak menuju Tanjung Emas Semarang. Gratis.
Kapasitasnya?
Silakan nanti dari kapal angkatan laut akan menyiapkan akomodasinya.
Kapan?
Mulai angkutan Lebaran, nanti dikoordinasikan, sehingga ini menjadi kesempatan untuk mengurangi kecelakaan. Karena angka kecelakaan paling besar adalah kendaraan roda dua.
Trayeknya?
Trayeknya hanya Tanjung Perak, menuju, Tanjung Priuk menuju Tanjung Emas Semarang.
Berapa personel diturunkan?
Personel tentunya disesuaikan dengan kondisi, artinya jumlahnya, kemudian kendaraannya, artinya orang dan kendaraan ya, jadi satu. Itu juga kereta api menggunakan satu gerbong untuk khusus angkutan barang, lebih khusus lagi sepeda motor.
|dtc|