Polisi masih pusing perampokan di Kantor Pegadaian Singaraja di Hardy’s Square. Korban juga masih bertarung dengan lukanya di RS Sanglah. Namun aksi perampokan di Buleleng terus merajalela.
Selasa malam (10/8) sekitar pukul 21.00 Wita, pegawai Bank Mega Cabang Singaraja bernama Ni Luh Eka Martini, 27, dirampok di kawasan Jalan Seririt – Singaraja, tepatnya di Banjar Dinas Alas Arum, Desa Kalianget,Kecamatan Seririt.
Perampok berhasil membawa kabur tas berwarna hitam milik korban yang berisikan kunci brankas kantor, uang dan handphone. Saat dirampok korban juga terpelanting saat tasnya direbut perampok sebelum akhirnya pingsan akibat shock.
Sejumlah pengendara yang kebetulan lewat membawanya ke rumah sakit. Sedangkan yang lain melaporkan penjambretan itu Polsektif Seririt.
Data yang diperoleh koran ini kemarin siang menyebutkan bahwa karyawati Bank Mega Cabang Singaraja Ni Luh Eka Martini malam itu hendak pulang dengan mengendarai sepeda motor Honda Beat DK 6220 UC hari Selasa (10/8) sekitar pukul 21.00 Wita. Korban yang berasal dari Banjar Dinas Kelod, Desa Busungbiu, Kecamatan Busungbiu, ini tanpa sadar dikuntit oleh pengendara sepeda motor dengan berboncengan.
Persis di ruas jalan Singaraja-Seririt di Banjar Dinas Alas Arum, Desa Kalianget, korban yang merupakan pegawai bagian operasional di Bank Mega Singaraja, tiba-tiba dipepet oleh dua pria. Setelah dipepet kedua perampok itu tidak menyia-nyiakan kesempatan dan langsung merebut tas yang dibawa korban.
Kaget dengan serangan tiba-tiba itu, korban pun jatuh terpelanting dari sepeda motor. Korban sempat berteriak minta tolong, karena shock korban akhirnya jatuh pingsan. Sementara perampok usai melakukan aksinya langsung kabur dengan kecepatan tinggi menuju arah Kota Seririt.
Setelah menerima laporan perampokan di jalur Pantura itu, Kapolsektif Seririt AKP Wayan Wetem langsung memimpin anak buahnya untuk melakukan pengejaran.
Hampir semua personil di unit Buser dikerahkan. Namun hingga tengah malam pengejaran belum membuahkan hasil. Pelaku yang menurut keterangan korban setelah siuman, menggunakan helm cerobong bercorak dan mengenakan jaket berwarna gelap dengan mengendarai sepeda motor jenis bebek. “Kita intensifkan pengejaran terhadap pelaku berdasarkan ciri-ciri yang disampaikan korban,” papar Wetem.
Wetem membeber korban kehilangan tas dan dompet berisi surat surat penting seperti ATM, credit card, uang tunai sebesar Rp 200 ribu. ”Korban juga kehilangan kunci kantor dan brankas yang dibawanya. Korban kebetulan karyawan bagian operasional Bank Mega Cabang Singaraja,” papar Kapolsektif Wetem.
Bagaimana dengan kasus perampokan di Pegadaian Singaraja? Polisi masih melakukan penyelidikan. Untuk sementara masih ada kendala. Sebagian saksi tidak mau mengiyakan sketsa yang ditampilkan polisi.
Soal korban penembakan Mirza Resti Nirmala, 24, hingga kemarin kondisinya masih kritis dan belum sadarkan diri di RS Sanglah. Sampai siang kemarin (11/8), ia masih dirawat intensif di ruang ICU RS Sanglah dan menggunakan ventilator. Ia sendiri masih dijadwalkan untuk menjalani operasi setelah kondisinya stabil dan kadar hemoglobinnya (hb) atau protein dalam sel darah merah naik.
Sebelumnya, kadar Hb Icha, sapaan akrab korban sempat berada di bawah 6. Sedangkan untuk menjalani operasi kadar Hb-nya harus di atas 10. Beruntung, hingga siang kemarin kadar Hb Icha mulai berangsur-angsur naik. ”Kadar Hb-nya sekarang sudah mencapai 9. Sekarang masih persiapan untuk dioperasi,” kata Kasubag Humas RS Sanglah dr. IGNA. Putra Wibawa, saat memberikan keterangan kemarin.
Seperti diketahui, akibat peluru yang menembus kepalanya, Icha harus kehilangan banyak darah. Selain itu, otak Icha juga mengalami kerusakan. “Belum diketahui seberapa parah kerusakannya. Memang ada kecenderungan kesana,” jelas dr. Putra. Lebih lanjut dr. Putra menjelaskan bahwa untuk itu akan dilakukan operasi trepanasi.
Operasi trepanasi sendiri adalah operasi yang dilakukan dengan membuka tulang kepala yang bertujuan mencapai otak untuk tindakan pembedahan definitif. ”Tim dokter sudah siap untuk melakukan operasi, termasuk ahli bedah saraf,” ungkap dr. Putra.
Mengenai pernyataan dari pihak kepolisian bahwa luka tembus yang diderita Icha bukan luka tembakan tapi benda tumpul, dr. Putra menjawab secara diplomatis. ”Yang jelas, di dalam kepalanya tidak ditemukan adanya peluru,” ujarnya.
Mengenai lubang di kepala bagian kiri dan kanan Icha, dr. Putra menjelaskan bahwa luka tersebut bisa diakibatkan oleh apa saja. Belum dapat dipastikan bahwa luka tembus pada kepala itu merupakan luka tembakan.
Sumber: jawapos.com