
Setelah terjadi kembali kontak fisik antara siswa SMA 6 Jakarta dan sekelompok wartawan foto, Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Imam Sugianto, turun tangan mempertemukan pihak SMA 6 dan perwakilan sekelompok wartawan foto.
Senin 19 September pagi, sekelompok siswa SMA 6 dilaporkan memukul beberapa wartawan foto yang berkumpul di luar gedung sekolah sehubungan dengan perampasan kamera oleh siswa SMA 6, Jumat (17/089) pekan lalu.
Setelah terjadi kembali kontak fisik antara siswa SMA 6 Jakarta dan sekelompok wartawan foto, Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Imam Sugianto, turun tangan mempertemukan pihak SMA 6 dan perwakilan sekelompok wartawan foto.
Senin 19 September pagi, sekelompok siswa SMA 6 dilaporkan memukul beberapa wartawan foto yang berkumpul di luar gedung sekolah sehubungan dengan perampasan kamera oleh siswa SMA 6, Jumat (17/089) pekan lalu.
Siswa SMA 6 terprovokasi
Kasus ini bermula pada Jumat (16/09) ketika juru kamera sebuah stasiun TV swassta yang merekam gambar sekelompok siswa SMA 6 selepas jam sekolah sehubungan dengan perkelahian antara siswa SMA 6 dan SMA 70
Namun para siswa protes dan merampas video rekaman gambar serta melakukan pengeroyokan atas juru kamera tersebut.
Pihak perwakilan wartawan foto kemudian mengadukan kasus itu ke kepolisian namun juga berharap agar pihak sekolah memberikan sanksi kepada para siswa yang melakukan pengeroyokan atas wartawan pada Jumat malam.
“Kami melihat itu sebagai gangguan terhadap pekerjaan wartawan karena kita harus dihadapkan pada pihak pelajar yang tahu kesulitan kita dalam proses peliputan bahkan mereka berani untuk merampas alat kerja kita yang dilindungi oleh undang-undang kekbasan pers,” tutur Septiawan, wartawan foto Sinar Harapan yang menjabat Ketua Pewarta Foto Indonesia cabang Jakarta.
Akan tetapi pihak sekolah menegaskan peristiwa itu terjadi di luar jam sekolah dan di luar gedung sekolah, yang mendorong sekitar 15 wartawan foto datang ke SMA 6 untuk meminta pertanggungan jawab dari sekolah pada Senin pagi.
Melihat para wartawan yang bergerombol di depan sekolah dan adanya lemparan ke dalam sekolah, sejumlah siswa kemudian ke luar gedung dan mengejar beberapa wartawan foto.
Dan Kepolisian Jakarta Selatan menegaskan sejumlah langkah sudah ditempuh untuk mengatasi tawuran antara siswa SMA 6 an SMA 70, yang sering terjadi pada Jumat malam.