Surabaya – Kasus penyerangan yang menewaskan M Yusuf (23) di pergudangan Margomulyo 51 B Surabaya, belum terungkap. Polisi masih berusaha mengumpulkan keterangan dari berbagai saksi.
Salah satu korban luka yang dirawat di RS Port Health Center (PHC) Perak, M Agung Sedayu masih tergolek sakit. Korban tewas dan luka tersebut berasal dari Desa Kepuhbaru, Bojonegoro. Dan seorang saksi bernama Yudi masih belum bisa ditemukan.
“Belum ada perkembangan, kami belum tahu motifnya,” kata AKP Nafan saat dihubungi detiksurabaya.com, Jumat (2/3/2012).
Demikian pula pihak keluarga Yusuf maupun Agung yang ditemui polisi pun juga tak bisa memberikan keterangan banyak. Bahkan pihak keluarga cenderung tidak tahu menahu peristiwa tersebut.
Rencananya, nanti siang Kanit Reskrim Polsek Asemrowo itu akan mendatangi RS PHC. Nafan mengharapkan Agung bisa segera pulih dan bisa memberikan keterangan.
“Semoga nanti Agung bisa menceritakan apa yang terjadi saat itu,” tambah Nafan.
Polisi untuk sementara ini masih menduga penyerangan itu terkait dendam antar anggota perguruan silat. Alasannya, Yusuf dan Agung merupakan anggota persilatan Setia Hati Terate (SHT).
Itu diperkuat oleh keterangan dari Ny Kamsri, ibu kandung Agung. Begitupula adanya stiker SHT yang tertempel di motor Agung. Usai kejadian motor korban memang masih ada di lokasi. Dua motor itu adalah milik Agung yakni Yamaha F1Z R nopol S 4505 BC dan motor Yusuf yakni Yamaha Mio nopol S 5119 CS.
Seperti diberitakan sebelumnya, tiga orang diserang gerombolan bersenjata tajam. Satu korban tewas, satu luka berat dan satu korban diduga berhasil kabur dari penyerangnya dan hingga kini masih belum ditemukan. dtc