Departemen Keamanan Dalam Negeri berencana untuk menguji teknologi futuristik pemindai iris mata yang menyimpan gambar digital dari mata orang-orang ke dalam database dan dianggap sebagai alternatif yang lebih cepat dibanding sidik jari.
“Departemen akan melakukan dua minggu tes di bulan Oktober terhadap penjualan alat pemindai iris mata secara komersial di sebuah stasiun patroli perbatasan di McAllen, Texas, di mana alat tersebut akan digunakan terhadap imigran ilegal,” kata Arun Vemury, manajer program di cabang departemen Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
“Tes akan membantu kita menentukan seberapa layak alat ini untuk potensi penggunaan di masa depan,” lanjutnya.
“Alat pemindai iris mata masih jarang digunakan, tetapi sebuah kamera generasi baru yang menangkap gambar dari jarak 6 meter dibandingkan dengan beberapa inci telah memicu minat instansi pemerintah dan perusahaan keuangan,” kata Patrick Grother, seorang ilmuwan komputer dari Institut Nasional Standar dan Teknologi.
Di lain pihak, teknologi ini juga telah memicu keberatan dari American Civil Liberties Union (ACLU). Namun, Christopher Calabrese, pengacara ACLU, khawatir jika kamera tersebut dapat digunakan secara terselubung.
“Jika Anda dapat mengidentifikasi setiap individu di kejauhan dan tanpa sepengetahuan mereka, Anda benar-benar memungkinkan pelacakan fisik seseorang di mana saja ada kamera dan akses ke Internet,” katanya.
Pemindaian iris mata akan lebih cepat dibanding sidik jari. “Anda bisa berjalan ke kotak dinding, lihat kamera, dan itu saja,” kata Grother.
“Keamanan Dalam Negeri akan menguji kamera yang mengambil foto dari jarak 3 atau 4 meter, termasuk satu orang yang bekerja pada saat mereka berjalan,” kata Vemury.
Perlu diketahui, pada tahun 2007, militer AS mulai melaksanakan pemindaian iris mata ribuan warga Irak untuk melacak tersangka militan. Teknologi tersebut digunakan pada sekitar 20 bandara AS sejak tahun 2005 hingga 2008 untuk mengidentifikasi penumpang dalam program Traveler Terdaftar, yang bisa melompat ke depan garis keamanan. Demikian yang dilansir website usatoday.com
“Keuangan perusahaan berharap pemindaian tersebut dapat menghentikan penipuan identitas,” kata Jeff Carter dari Global Rainmakers, sebuah perusahaan pengembang teknologi New York City.
“Iris mata akan benar-benar membentuk kembali lingkungan penipuan,” katanya. (mylove)
foto : usatoday.com