Terminal Kampung Rambutan tergolong terminal yang cukup banyak didatangi para penumpang yang ingin kembali ke kampung halamannya pada saat lebaran tiba. Dan sudah menjadi kebiasaan rutin, ketika bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri tiba, terminal Kampung Rambutan akan mengalami lonjakan pemudik yang cukup tinggi, termasuk tahun ini, 1431 H.
Lonjakan penumpang tentu menjadi kesempatan bagi para penjahat untuk beraksi. Demi mengantisipasi tindak kejahatan yang mungkin terjadi di terminal tersebut, pihak keamanan terminal Kampung Rambutan kini semakin memperkuat penjagaannya.
“Dalam rangka menyambut datangnya hari raya kali ini, Saya sudah melakukan proses pengamanan di terminal Kampung Rambutan, dua minggu sebelum puasa dimulai. Saya pun sudah menggelar Operasi Cipta Kondisi, demi menciptakan keadaan yang kondusif di terminal Kampung Rambutan, agar para penumpang dapat merasakan kenyamanan di terminal ini,” ujar AKP Edy Surasa, Kepala Pengaman Terminal Kampung Rambutan, saat ditemui SWATT Online, Kamis (12/8) hari ini.
Selain itu, ia juga menambahkan bahwa Operasi Cipta Kondisi ini juga telah menangkap dan mengamankan sejumlah preman dan gepeng.
“Saya selaku pihak pengamanan terminal, telah berkoordinasi dengan berbagai pihak yaitu, Trantib, Dishub (Dinas Perhubungan), YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia), serta melibatkan berbagai tokoh masyarakat di sekitar terminal Kampung Rambutan,” lanjutnya.
Dalam proses pengamanan ini, Kepala Pengaman Terminal Kampung Rambutan dan tim tidak hanya berhenti di situ saja.
“Saya telah menyusun rencana untuk melakukan Operasi Ketupat dalam kurun waktu H-7 sebelum lebaran dan H+7 setelah lebaran. Dalam operasi ini, kami menurunkan 180 anggota kepolisian yang terbagi dalam 3 regu, untuk mengamankan terminal Kampung Rambutan maupun di luar terminal radius 3 km beserta beberapa titik rawan. Tim kami sebagian akan beroperasi di dalam terminal dan sebagian lagi secara patroli, dengan sistem non-stop,” beliau menjelaskan.
Selain itu, AKP Edy Surasa juga mengatakan dalam Operasi Ketupat ini, mereka melibatkan anggota yang berasal dari POLRES dan POLDA, namun sebagian anggota mereka juga berasal dari BRIMOB.
Namun adakah efek dalam segala proses pengamanan di dalam Terminal Kampung Rambutan? (NICP)
foto :NICP