
Jakarta – Seperti kata pepatah, teman yang baik akan menuntun kepada hal-hal yang baik, begitu pula untuk kebiasaan sehat. Orang yang memiliki kebiasaan sehat akan menularkan kebiasaan sehatnya kepada teman-temannya. Namun ada syaratnya, sang teman sebaiknya memiliki karakteristik yang sama dengan dia.
Para peneliti di Massachusetts Institute of Technology menemukan bahwa menyertakan orang-orang yang memiliki sifat-sifat yang serupa dalam jaringan sosial untuk meningkatkan kebugaran fisik dapat merubahan gaya hidup menjadi lebih sehat.
Orang-orang yang mengalami obesitas lebih cenderung melakukan aktivitas baru yang menyehatkan bila dikelompokkan dengan sesama orang-orang obesitas, namun tidak ketika dikelompokkan dengan orang-orang yang kurus.
Menurut para peneliti, lingkungan sosial lah yang paling efektif meningkatkan keinginan penderita obesitas untuk mengikuti perilaku orang lain dengan karakteristik kesehatan yang serupa.
“Kau akan melihat lebih banyak program penurunan berat badan yang dirancang di dalam jaringan sosial Dan sebagai hasilnya, saya pikir program tersebut akan menjadi lebih berhasil,” Kata Ray Browning, fisiolog di Colorado State University yang telah mempelajari intervensi kesehatan dan jaringan sosial, namun tidak terlibat dalam penelitian ini.
Dalam penelitian ini, peneliti mengamati 710 orang peserta penelitian. Kebanyakan di antaranya adalah perempuan yang telah terdaftar dalam program kebugaran online. Peserta dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama diberi tugas dalam kelompok jaringan pertemanan secara acak. Sedangkan kelompok kedua diberi ditugas menjadi “teman kesehatan” orang lain dengan usia, jenis kelamin dan BMI (indeks massa tubuh) yang sama.
Peserta dapat melihat profil teman kesehatannya serta aktifitas kebugaran yang dilakukan seperti berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk berolahraga dan apakah temannya menuliskan makanan yang telah dimakan dalam “buku harian diet”.
Yang menjadi target peneliti sebenarnya adalah buku harian ini karena ingin melihat apakah para peserta penelitian akan saling menjaga satu sama lain dalam kelompoknya. Para peneliti menemukan bahwa berada dalam jaringan pertemanan yang sama karakteristiknya membuat orang tiga kali lebih mungkin melakukan kebiasaan baru yang sehat.
“Orang seringkali disalahkan atas obesitasnya karena kurangnya aktivitas fisik. Penelitian kami memberikan bukti bahwa itu tidak sepenuhnya benar. Bisa jadi hal itu sangat dipengaruhi oleh jaringan sosialnya. Sebagai contoh, jika teman-teman Anda pergi ke bar dan tidak berolahraga di waktu luangnya, Anda akan cenderung untuk pergi bersama mereka, daripada pergi ke pusat kebugaran sendirian,” kata Browning seperti dilansir LiveScience, Jum’at (2/12/2011).
Menurut peneliti, mengubah perilaku akan lebih mudah jika membawa orang baru ke dalam kelompok pertemanan yang dapat membawa kebiasaan baik dan kegiatan-kegiatan yang meningkatkan kesehatan, misalnya pelatih pribadi. |dtc|