Para diplomat AS mengatakan pemerintah Suriah sudah menjanjikan perlindungan bagi kedutaan. Para pendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad menyerang kedutaan Amerika Serikat dan Prancis di Damaskus.
Seorang pejabat kedutaan Amerika Serikat mengatakan kepada BBC bahwa sekelompok orang telah menyerang kedutaan Senin siang yang menimbulkan kerusakan namun tidak ada korban luka.
Pejabat itu mengatakan pemerintah Suriah telah memberikan jaminan perlindungan yang memadai bagi kedutaan namun kali ini mereka lamban memberikan tanggapan.
Para saksi mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa para demonstran memecah jendela-jendela dan mengibarkan bendera Suriah di komplek kedutaan.
Sebelumnya para penjaga di kedutaan Prancis menembak ke udara untuk membebaskan massa.
Tuntutan mundur
Aksi protes itu dilancarkan beberapa hari setelah duta besar Amerika Serikat dan Prancis mengunjungi kota Hama di Suriah tengah yang menjadi ajang aksi protes besar antipemerintah pada hari Jumat.
Protes-protes juga bertepatan dengan konperensi yang diorganisasikan pemerintah di Damaskus, yang diboikot oleh banyak pemimpin oposisi.
Pertemuan itu membicarakan kemungkinan reformasi politik yang diharapkan pemerintah akan mengakhiri pergolakan yang sudah berlangsung empat bulan.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan setidaknya 1.400 warga sipil dan 350 personel keamanan tewas sejak demonstrasi dimulai pertengahan bulan Maret.
Demonstrasi di Suriah mendapat ilham dari pemberontakan rakyat di Tunisia serta Mesir dan mulai bergulir pertengahan Maret di kota kecil Deraa sebelum kemudian merembet ke kota-kota lain.
Presiden Suriah Bashar Assad mencoba melindungi kekuasaan keluarganya – yang telah berlangsung empat dasawarsa- dengan janjikan reformasi tapi massa demonstran menyatakan janji-janji itu tidak memadai dan menuntut agar dia mundur. |dtc|