Bagi banyak organisasi didunia, mengalami insiden pelanggaran dan pencurian data dari hacker kian rentan terjadi.
Risiko ini, kata beberapa ahli, adalah alasan utama mengapa organisasi dari semua kalangan telah beralih ke polis asuransi yang mencakup kerugian data dari serangan cyber dan insiden lainnya.
Meskipun tidak baru, asuransi cyber telah berkembang dalam popularitas pada tingkat belum pernah terjadi sebelumnya. Forrester Research memperkirakan dari tahun ke tahun pertumbuhan penjualan polis cyber mencapai sekitar 20 persen untuk beberapa tahun berikutnya. Alasannya selain dari frekuensi tinggi dan besar resiko yang terlalu tinggi dari banyak pelanggaran-termasuk pencurian data rahasia makin meningkat.
Para ahli berpendapat harus menjabari poin-poin utama yang perlu dicover oleh asuransi tetapi perusahaan harus yakin untuk mencari kebijakan yang komprehensif yang mencakup faktor-faktor seperti risiko dari pihak ketiga dan untuk fitur lain yang dapat menyelaraskan dengan risiko spesifik perusahaan.
Satu tren baru adalah popularitas produk antara organisasi menengah dan kecil, kata Rick Betterley, presiden Konsultan Betterley Risk, yang telah mempublikasikan laporan tahunan tentang asuransi dunia maya selama lebih dari satu dekade.
Banyak organisasi, setelah insiden kehilangan data, telah senang memiliki asuransi, kata Paul Paray, pengacara di biro hukum Wilson Elser dan seorang spesialis dalam manajemen risiko dan asuransi. Perusahaan lain telah membeli kebijakan setelah insiden.
Dari perspektif asuransi, satu downside potensial untuk asuransi adalah bahwa ada sedikit data historis untuk mengevaluasi risiko kehilangan data.
Menurut laporan Forrester baru-baru ini. ” perusahaan akan memberikan kompensasi atas kehilangan data tersebut yang besarannya sesuai dengan penting dan besarnya data yang dicuri.
Beberapa profesional keamanan bertanya-tanya apakah operator akan mampu membayar pembayaran yang dijanjikan setelah insiden.
“Keprihatinan saya adalah apakah perusahaan asuransi akan mampu mengimbangi tindakan para hacker yang kian mengganas,” kata Betterley seperti dinukil dari situs securitymanagement.com|SWATT-Online|