
Kabar kepemilikan dua buah pulau dari keluarga Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah di laut selatan, bukan hanya sekedar isapan jempol belaka. Tapi dua buah pulau itu sudah tak dirawat lagi.
Berdasarkan penelusuran detikcom, untuk mencapai kedua pulau tersebut membutuhkan waktu 2 jam perjalanan laut dari Desa Teluk, Labuan, Kamis (13/2/2014) lusa. Itu pun hanya bisa dilakukan dengan menyewa perahu nelayan sekitar.
Pulau tersebut adalah Pepelo dan Liwungan yang terletak di sebelah barat Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang.
Muhammad Amin, penduduk Desa Teluk Kecamatan Labuan menceritakan pulau tersebut adalah milik Tubagus Chasan Sochib ayahanda Atut. Amin tahu itu sejak tidak bebas lagi mengambil kayu bakar dari kedua pulau tadi.
“Sekitar tahun 90-an kami warga sini tahunya 2 pulau itu milik Haji Chasan. Sebelumnya sih saya dengar itu milik pemerintah,” ungkap pria paruh baya yang dulu sering mengambil kayu bakar dari kedua pulau ini.
Pulau Pepelo yang berjarak hanya sekitar 10 Km dari PLTU Labuan, tampak masih ‘perawan’ karena belum pernah terjamah. Pembangunan bahkan listrik pun belum tersambung. Sementara Liwungan berjarak sekitar 30 Km dari Pepelo.
Supardi, nelayan yang mengantarkan kami sampai ke pulau tersebut menjelaskan bahwa keluarga Atut memiliki perahu boat yang biasa digunakan untuk perjalanan ke pulau.
“Kalau bapaknya Atut sih punya perahu boat bagus. Paling kalau pakai itu ke sana hanya sejam karena cepat,” tandas Supardi.
Namun soal dua buah pulau ini, juru bicara keluarga Atut, Fitron Nur Ikhsan belum dapat mengkonfirmasi langsung kepada pihak Ratu Atut Chosiyah ataupun Tubagus Chaeri Wardhana.
“Sampai saat ini saya belum bisa menghubungi Ibu Atut atau Pak Wawan untuk mengkonfirmasi hal tersebut,” ujarnya kepada detikcom, Sabtu (15/4/2014).
Namun menurut Fitron, sebaiknya konfirmasi juga dapat dilakukan kepada pihak BPN agar juga mendapat keterangan resmi mengenai itu.
“Menurut saya lebih baik dikonfirmasi kepada pihak BPN yang terkait dengan informasi itu. Kita bisa dapat informasi secara legal standing,” tandasnya. [dtc]